Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mas Anies Dikecam Gegara Bakar Dupa, Tokoh Tionghoa yang Anti Ahok Teriak! Dia Bukan Sembahyang!

        Mas Anies Dikecam Gegara Bakar Dupa, Tokoh Tionghoa yang Anti Ahok Teriak! Dia Bukan Sembahyang! Kredit Foto: Instagram/Lieus Sungkharisma
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tokoh Tionghoa Lieus Sungkharisma, memberikan pembelaan atas aksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dikecam netizen lantaran dirinya memasang dupa di Vihara Dharma Jaya Toasebio, pekan kemarin.

        Dalam video yang beredar, tampak Anies setelah memasang dupa yang dibakar, dirinya mundur ke belakang dan menghadap dupa yang terpasang itu beberapa detik, dan seakan tengah berdoa. Baca Juga: Bikin Sesak Dada, Aib Mas Anies Ditelanjangi Ferdinand: Dia Tidak Bersih!

        Menurut tokoh yang anti Ahok ini, aksi Anies tersebut bukan untuk sembahyang. Melainkan berkunjung datang ke Vihara dengan kapasitasnya sebagai gubernur.

        “Bukan baru kali ini Anies datang ke vihara atau rumah ibadah agama lain. Sebelumnya dia juga pernah datang ke gereja dan pura. Dan Anies tidak datang untuk beribadah, tapi dalam kapasitasnya sebagai Gubernur Jakarta yang penduduknya terdiri dari berbagai suku dan agama,” ucapnya tegas kepada wartawan, Selasa (7/9/2021). Baca Juga: Anies Baswedan Bukan Pilihan, Partai Golkar Tetap Usung Airlangga Hartarto Jadi Capres 2024

        Lanjutnya, ia mengatakan kunjungan Anies tersebut sebagaui bentuk apresuasi lantaran para pengurus Vihara ikut menyukseskan vaksinasi di Jakarta.

        “Kedatangan Anies adalah untuk menyampaikan terima kasih kepada pihak pengurus vihara karena telah turut membantu menyukseskan kegiatan vaksinasi di ibukota hingga warga di Jakarta dapat mencapai herd immunity,” kata dia.

        “Itu bukan sembahyang. Tapi bentuk penghormatan Anies pada Vihara Dharma Jaya Toasebio sebagai salah satu situs keagamaan yang bersejarah di Jakarta yang berdiri sejak tahun 1751 dan masih terawat dengan baik hingga saat ini,” ujar cetusnya.

        Selain itu, ia juga menegaskan dalam ritual agama di Vihara, ada tiga unsur utama.

        “Yakni pembakaran dupa, kertas emas, dan lilin. Ketiga ritual itu wajib dilakukan dalam sembahyang di vihara maupun klenteng,” katanya.

        Sedangkan Anies tidak melakukan ketiga hal itu. “Jadi apa yang dilakukannya tak memenuhi syarat untuk disebut sebagai ritual sembahyang. Itu hanya bentuk penghormatan saja,” tegsnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: