Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Blak-blakan Orang PDIP, Tak Disangka Tak Diduga, Ada yang Ingin Indonesia Seperti Taliban

        Blak-blakan Orang PDIP, Tak Disangka Tak Diduga, Ada yang Ingin Indonesia Seperti Taliban Kredit Foto: Ferry Hidayat
        Warta Ekonomi -

        Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko menanggapi isu tuduhan TNI yang telah disusupi PKI bukan yang pertama kali terjadi.

        Menurut Mantan anggota DPR itu PDIP, Nahdlatul Ulama (NU), dan Polri yang sebelumnya juga mendapatkan tuduhan serupa.

        "Tujuannya? Melemahkan institusi-institusi ini supaya NKRI mudah menjadi taliban," kata Budiman melalui akun Twitter-nya yang dikutip GenPI.co, Rabu (29/9). Baca Juga: Ada Tren Penurunan, Rocky Gerung Sentil Jokowi, PDIP Disebut-sebut...

        "Jika 2 kekuatan negara (Polri & TNI) mati gaya serta 2 kekuatan masyarakat politik & sipil terbesar yang memegang banyak akar rumput (PDIP & NU) juga mati gaya, Indonesia akan mudah jatuh seperti durian busuk," sambungnya.

        Menurut Budiman Sudjatmiko, cap PKI efeknya sudah tidak lagi sekuat seperti zaman Orde Baru. Namun, kaum konservatif radikal kini menggunakannya lagi. Baca Juga: Gatot Nurmantyo Hembuskan Isu Komunis, Refly Harun Serang Jokowi hingga Seret PDIP

        "Cap bahwa TNI disusupi PKI adalah upaya keras terakhir konservatif radikal memakai senjata ini. Jika sukses maka cap ini bisa menguat lagi, jika gagal maka daya gedornya tamat," jelasnya.

        Budiman menilai tinggal bagaimana cara TNI menyikapi tuduhan tersebut.

        "Jika TNI jadi limbung gara-gara tuduhan ini, maka itu bakal jadi modal konservatif totaliter membuat TNI bengong mati gaya di hadapan invasi Talibanisme," sebutnya.

        Isu PKI mencuat setelah mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengetahui hilangnya diorama G30S PKI di Museum Dharma Bakti, Markas Kostrad, Jakarta Pusat.

        Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto enggan menanggapi tuduhan Gatot Nurmantyo karena menurutnya tidak bisa dibuktikan secara ilmiah.  

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: