Ahok Jadi Sosok yang Paling Diinginkan Jabat Kepala Otorita Ibu Kota Negara

Nama mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali menjadi perbincangan publik setelah Presiden Joko Widodo mengaku mantan wakilnya di DKI Jakarta itu punya kans besar menjadi kandidat Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN).

Menindaklanjuti hal itu, pegiat media sosial Denny Siregar menggelar poling untukmengetahui sosok yang paling diinginkan publik menjadiKepala Otorita Ibu Kota Negara.

Polling itu digelar di akun Twitter Denny Siregar @Dennysiregar7, sejak Minggu 24 Oktober 2021 dan akan berakhir hari ini. Dalam poling itu, Denny Siregar memasukan empat nama yang pernah disebut Jokowi, sebagai kandidat calon kepala otorita IKN, yakni Bambang Brodjonegoro, Azwar Anas, Basuki Tjahaja Purnama, dan Karya Tumiyana. Baca Juga: Politisi Partai Ummat: Ahok-Grace Natalie Jadi Duet Maut Pimpin IKN

“Ini ada 4 calon kepala badan otorita ibukota baru yang dipilih @jokowi. Siapa yang paling cocok dari 4 orang ini?” kata Denny Siregar dikutip Populis.id, Senin (25/10/2021).

Hasilnya Ahok menduduki urutan pertama dengan raihan 87 persen suara dari pengguna media sosial.

Sementara di urutan kedua diduduki Bambang Brodjonegoro dengan raihan poin hanya 7 persen, disusul Azwar Anas 5 persen dan Karya Tumiyanan cuma 1 persen.

Berdasarkan Rancangan Undang Undang Ibu Kota Negara Baru (RUU IKN) yang diserahkan pemerintah ke DPR, ibu kota baru akan dipimpin oleh Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN).

Kepala Otorita IKN adalah jabatan setingkat menteri yang dipilih dan sewaktu-waktu dapat dicopot oleh Presiden.

Nama Komisaris Utama PT Pertamina itu memang mencuat dikabarkan akan memimpin ibu kota baru di Kalimantan.

Sebelumnya, Presiden Jokowi pernah membeberkan bahwa Ahok adalah salah satu kandidat kuat pemimpin ibu kota baru negara. Baca Juga: Kehebatan Anies Baswedan Pimpin Jakarta, Lawan Politik Bisa Panas

“Namanya kandidat memang banyak. Satu, pak Bambang Brodjonegoro, dua Pak Ahok, tiga Pak Tumiono, empat Pak Azwar Anas. Cukup,” ungkap Jokowi di Istana Negara, 2 Maret 2020.