Gegara Ngomong Rakyat Bosan Prabowo Lagi, Prabowo Lagi yang Nyapres, Mulut Ganjarist Disentil

Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman, buka suara terkait pernyataan Pendukung Ganjar Pranowo yakni Ganjarist, yang menyebut masyarakat jenuh jika Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto maju sebagai capres.

Menurut Habiburokhman, tercatat dalam survei Prabowo selalu di jajaran atas selama 15 tahun terakhir.

Baca Juga: Mendadak Anak Buah Prabowo Sentil Fadli Zon, Isinya Menohok

"Soal rakyat bosan ukurannya apa? Faktanya, Pak Prabowo adalah tokoh yang paling stabil rata-rata surveinya selama 15 tahun terakhir. Selalu di jajaran atas," katanya, Minggu (31/10/2021) kemarin.

Lanjutnya, ia mengatakan yang terpenting saat ini adalah Prabowo fokus bekerja sebagai Menteri Pertahanan.

Bagi Gerindra, hal itu paling penting dibanding 'perang' soal capres 2024.

Baca Juga: Komentari Kebijakan Prabowo Subianto, Gatot Nurmantyo Sebut Bahaya di Depan Mata

"Namun yang terpenting bagi kami saat ini adalah agar Pak Prabowo fokus bekerja sebagai Menhan. Itu yang sangat dibutuhkan rakyat saat ini daripada saling psywar capres 2024," tegasnya.

Ia juga mengatakan bahwa Pilpres 2024 masih lama. "2024 masih lama. Jangan sampai kita dibilang tidak empati dengan rakyat kalau terlalu sibuk bicara capres," imbuhnya.

Sementara itu, terkait dukungan terhadap Ganjar Pranowo untuk maju di Pilpres 2024 adalah hak mereka.

"Deklarasi dukung Ganjar ya hak mereka dan kami nggak ambil pusing," ucapnya.

Diketahui, Ketua Umum Ganjarist, Mazdjo Pray, mengatakan bahwa elektabilitas Ganjar Pranowo semakin naik.

"Survei terbaru Poltracking, Pak Ganjar ini surveinya sudah 22-23 persen, Prabowo 19 persen, Anies jauh di bawahnya. Kalau melihat trennya, Pak Ganjar ini naik," ujar Mazdjo usai deklarasi Ganjarist Jatim, Minggu (31/10).

Menurutnya, masyarakat jenuh apabila Ketum Gerindra, Prabowo Subianto, kembali maju di Pilpres 2024.

"Sementara kandidat lain jenuh, apalagi Prabowo. Masyarakat udah jenuh, itu lagi itu lagi. Kalau gak bisa menang 1, 2, 3 kali memang sudah ditakdirkan tidak menang. Anies pun demikian sudah mulai turun. Lembaga survei itu acuan kami, itulah kami optimis karena tren kami naik," katanya.