Riset: Rantai Pasok Jadi Ancaman Keamanan Baru bagi Cloud

Hasil riset Unit 42, Security Consulting Group dari Palo Alto Networks, menemukan bahwa rantai pasok menjadi ancaman keamanan baru bagi cloud.

"Kalau bicara supply chain atau rantai pasok, 63% dari kode yang dibangun pihak ketiga [untuk cloud] memiliki konfigurasi yang kurang aman," kata Country Manager Palo Alto Networks Indonesia Adi Rusli dalam acara virtual media briefing, Selasa (2/11/2021).

Baca Juga: Dewaweb Gunakan Teknologi Cloudflare Magic Transit sebagai Proteksi Anti DDoS di Indonesia

Temuan lagi juga menunjukkan bahwa 96% aplikasi kontainer yang digunakan pihak ketiga pada infrastruktur cloud mengandung kerentanan yang diketahui. Kemudian, 99% bagan Helm memiliki satu atau lebih konfigurasi yang tidak aman.

Dari hasil temuan tersebut, kode yang digunakan pihak ketiga mengandung risiko yang tersembunyi.

Lalu, salah satu kemungkinan yang bisa ditimbulkan adalah kelemahan rantai pasok akan sulit untuk dideteksi. Padahal, serangan rantai pasok sering kali merupakan hasil kompromi terhadap pipeline integrasi berkelanjutan.

Oleh karena itu, pengamanan infrastructure as code (IaC) dinilai berperan sebagai kunci untuk melindungi rantai pasokan.

Pihak Palo Alto Networks merekomendasikan agar perusahaan yang menggunakan fitur cloud dapat menentukan strategi keamanan shift-kiri masing-masing. Perusahaan juga perlu memahami di mana dan bagaimana perangkat lunak yang digunakan dibuat. Terakhir, perusahaan perlu mengidentifikasi dan menerapkan security-quality guardrails.