Berani Melawan Ibu Mega, Ganjar Pranowo Bisa Kualat Seperti Jokowi

Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi menyarankan Ganjar Pranowo harus tetap menjadi kader PDI Perjuangan yang taat kepada partai dan titah ketua umum Megawati Soekarnoputri.

Jika membangkang apalagi putar haluan, kata Muslim, Ganjar bisa kualat seperti yang dirasakanpresiden Joko Widodo (Jokowi) sekarang ini.

Hal ini disampaikan Muslim menanggapi pernyataan Ganjar yang mengaku menyerahkan sepenuhnya proses pencalonan Presiden untuk Pemilu 2024 kepada Megawati.

Baca Juga: Reuni Akbar 212 Ngaku Mau Bubarkan PDIP, Langsung Dikatain Deh: Salah Minum Obat!

“Bisa-bisa kualat dia. Lihat saja Jokowi, setelah dibesarkan Mega dan PDIP dan sekarang beralih ke Luhut kualat dia,” kata Muslim Minggu (14/11/2021).

Lebih lanjut, Muslim menegaskan belakangan kesetiaan Ganjar pada PDI Perjuangan dan Megawati memang benar-benar diuji, lantaran partai kunjung menyatakan sikap terkaitPilpres 2024, justru yang terjadi PDIP condong mendukungPutri Mahkota, Puan Maharani.

"Belakangan Ganjar mulai melemah ke partai dan Ketumnya, Megawati. Statemen Ganjar itu bukan lempar pencapresan ke Megawati. Tapi, bisa jadi Ganjar mulai sadar tanpa Megawati dan PDIP, dia bukan siapa-siapa," ucapnya.

Sebelumnya,Ganjar Pranowo enggan merespon pencapresan dirinya lewat PDIP Perjuangan. Dia menegaskanmasalah pencapresan pada Pilpres 2024 mendatangmenjadi urusan ketua umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Ganjar Pranowo menjadi salah satu kandidat calon presiden paling potensial pada Pilpres 2024 mendatang.

Hal ini terkonfirmasi dari sejumlah hasil survei belakangan ini, di mana namanya menjadi langganan tetap di urutan tiga besar, dia bersaing dengan Prabowo Subianto dan Anies Bawedan.

Hanya saja, Ganjar disebut-sebut sukar mendapattiket menuju Pilpres 2024, PDIP lebih memilih putri mahkota Puan Maharani.

“Buat kami di PDIP urusan yang itu urusannya sudah ada di DPP, di Bu Megawati,” kata Ganjar Minggu (14/11/2021).

Ganjar mengaku sekarang ini dirinya tak mau pusing memikirkan pencapresan pada 2024 mendatang, saat ini dia masih fokus mengurus Jawa Tengah dengan berbagai masalahnya, salah satunya soal pemulihan ekonomi.

“Hari ini orang kepingin ekonomi cepat bangkit ya. Kita butuh pertolongan-pertolongan. Jadi saya kok lebih konsentrasi kepada hal itu,” tukasnya.