Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PSI Blak-blakan Ingatkan Surya Paloh: Membahayakan Pak Jokowi

        PSI Blak-blakan Ingatkan Surya Paloh: Membahayakan Pak Jokowi Kredit Foto: Antara/Fauzi Lamboka
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dea Tunggaesti blak-blakan menilai Partai NasDem seharusnya meminta Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni mundur dari kepanitiaan pelaksanaan Formula E.

        Hal tersebut diungkapkan Sekjen DPP PSI, Dea Tunggaesti dalam keterangannya di sela-sela konsolidasi internal di Klaten, Jawa Tengah, Selasa (30/11/2021).

        Pasalnya, PSI melihat langkah-langkah Sahroni terkait pelaksanaan ajang balap mobil tersebut membahayakan posisi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

        Baca Juga: Anies Baswedan Ungkap Dampak Pelaksanaan Formula E, Ibu Kota Baru Sampai Dibawa-Bawa

        "Kalau saya jadi Bang Surya Paloh (Ketum Partai NasDem), saya akan minta Mas Sahroni sebagai Bendahara Umum Partai NasDem dan anggota DPR RI untuk mundur dari jabatan Ketua Pelaksana Formula E," jelas Dea Tunggaesti dikutip dari siaran pers.

        "Meskipun Mas Sahroni menjadi Ketua Pelaksana Formula E sebagai Sekjen Ikatan Motor Indonesia (IMI), hal itu tidak dapat dipisahkan dari jabatannya di NasDem," sambungnya.

        Dea Tunggaesti mengungkapkan, bahwa langkah Sahroni membahayakan karena melibatkan Jokowi ketika masih banyak persoalan membelit Formula E.

        "Formula E sedang diselidiki KPK. Panitia malah minta bertemu Presiden Jokowi. Hal itu tidak layak dilakukan, baik secara politis dan etis. Langkah-langkah Mas Sahroni membahayakan Pak Jokowi," tegas Dea Tunggaesti.

        Menurut Dea Tunggaesti, saran tersebut berangkat dari keprihatinan sebagai sesama anggota koalisi pemerintahan Jokowi, antara PSI dan Partai NasDem.

        Menurut Dea Tunggaesti, tidak ada yang salah jika PSI mengingatkan Partai NasDem.

        "Mari sama-sama kita jaga Pak Jokowi. Beliau sedang fokus pada kerja pemulihan ekonomi dan menjaga pandemi Covid-19 tetap landai. Jangan dijerumuskan dalam benang kusut persoalan Formula E," bebernya.

        Sementara itu, Sahroni tegas membantah dirinya melibatkan Presiden Jokowi dalam pelaksanaan Formula E.

        Sahroni mengungkapkan, bahwa tujuan menghadap Presiden Jokowi bukan untuk melibatkan mantan Wali Kota Solo itu, melainkan melaporkan lokasi sirkuit tempat Formula E digelar.

        "Kami harus melaporkan ini kepada bapak Presiden, bukan melibatkan Presiden terkait dengan penyelenggaraan," jelas Sahroni.

        Sahroni pun menegaskan, penyelenggaraan Formula E keseluruhannya akan dikerjakan dan dipertanggungjawabkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, IMI, dan Jakpro.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: