Doa Habib Rizieq yang Keras Disamber! Aduh.. Jangan Kriminalisasi Mereka yang Berjuang untuk Negara!

Kuasa Hukum dua anggota Polri Ipda Yusmin Ohorella dan Briptu Fikri Ramadhan, Muannas Alaidid mengecam keras seruan Eks pentolan FPI Habib Rizieq Shihab yang meminta umat Islam untuk mendoakan kehancuran bagi para pelaku pembunuhan enam laskar FPI di KM 50, Jalan Tol Jakarta-Cikampek tahun lalu.

Terkait itu, Muannas menilai seruan tersebut tidak tepat lantaran kedua anggota Polri yang menembak mati enam laskar itu sedang berjuang untuk negara. 

“Jangan mengkriminalisasi mereka yang jelas-jelas sedang bertugas untuk negara dan yang terpenting negara tidak boleh kalah dari premanisme,” tegasnya, kepada wartawan, Senin (6/12/2021) kemarin.

Baca Juga: Forum Ulama dan Habaib Rongrong DPR RI: Bebaskan Habib Rizieq Tanpa Syarat!

Lanjutnya, ia mengatakan andai kata Rizieq Shihab saat itu kooperatif terhadap kasus kerumunan di Petamburan, maka tragedi berdarah itu tidak akan terjadi.

“Andai dia hadir dan penuhi panggilan polisi kesatu dan kedua dalam kasus protokol kesehatan yang sudah dinyatakan terbukti bersalah, dipastikan itu (tragedi KM 50) tidak akan pernah terjadi,” tegasnya. 

Selain tidak memenuhi panggilan pertama dan kedua, kubu Rizieq juga malah mengancam akan mengepung Polda Metro Jaya.

“Bayangkan Rizieq membiarkan ada ancaman pendukungnya saat itu bakal mengepung Polda Metro Jaya dan akan membuat kericuhan dan tindakan anarkis,” tegas Muannas.

“Belum lagi petugas sempat dicegat dan dihalangi datang hanya karena membawa surat panggilan di tempat kediaman Rizieq di Petamburan,” tambahnya.

Berikut seruan lengkap Habib Rizieq:

Diserukan kepada segenap Habaib & Ulama, serta Pimpinan Masjid & Musholla, Pesantren & Madrasah, Majelis Dzikir & Ta’lim, Ormas & Perkumpulan, serta Pemukiman & Perumahan, untuk menggelar HAUL 6 SYUHADA secara serentak di tempat masing-masing pada tgl 7 Desember 2021 dari Maghrib sampai Isya, diisi dengan Tahlil, Yasin, Dzikir & Doa bagi Para Syuhada, serta Doa untuk keselamatan Negeri, sekaligus Doa untuk kehancuran bagi semua pihak yang terlibat dalam Pembantaian Sadis & Biadab pada Tragedi KM 50.