Harga Komoditas Diproyeksikan Masih Akan Meningkat di 2022

Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) memproyeksikan harga komoditas masih akan mengalami peningkatan pada 2022. Secara umum, perdagangan komoditas global masih akan dipengaruhi oleh perkembangan Covid-19.

Dalam ICDX Commodity Outlook 2022, Selasa (25/1/2022), Vice President of Research and Development ICDX Isa Djohari menjelaskan bahwa Covid-19 berdampak pada para pekerja dari komoditas tersebut.

Baca Juga: ICDX Catat Pertumbuhan Multilateral 54,5%, Buka Perdagangan Berjangka Komoditi di 2022

"Dampak Covid-19 terhadap perdagangan komoditas yaitu terkait dengan para pekerja dari komoditas tersebut. Contohnya, ketika terjadi outbreak lalu diberlakukan pembatasan, akan berdampak pada pengurangan pekerja sehingga kegiatan produksi menurun ataupun mengalami gangguan distribusi," jelas Isa Djohari.

Meski demikian, harga sejumlah komoditas akan terkoreksi menimbang perkembangan krisis energi akibat musim dingin di Eropa, pandemi yang memengaruhi sektor transportasi dan travel, serta pergantian musim yang berdampak pada sektor pertanian.

ICDX berpendapat faktor-faktor ini akan membuat perdagangan komoditas saling memengaruhi satu sama lain.

"Komoditas energi pada tahun 2022 cenderung masih akan menguat. Komoditas energi sendiri pada 2021 lalu menunjukkan tren kenaikan harga, dengan harga rata-rata tertinggi minyak mentah di atas US$80 per barel, tertinggi dalam tujuh tahun; gas alam di atas US$5 per mmbtu, tertinggi dalam tujuh tahun; dan batu bara hampir US$225 per ton, tertinggi lebih dari 10 tahun," ujar Research and Development ICDX Girta Yoga dalam kesempatan yang sama.