Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PDIP Siapkan Ahok Jadi Kepala Otorita IKN, Pengamat: Bisa Ambyar

        PDIP Siapkan Ahok Jadi Kepala Otorita IKN, Pengamat: Bisa Ambyar Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat politik Ujang Komarudin turut memberikan komentar soal usulan nama Basuki Tjahja Purnama alias Ahok untuk jadi Kepala Otorita IKN.

        Sebelumnya,Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan nama Ahok sedang dalam pembicaraan Megawati dan Jokowi.

        “Bisa saja antara Megawati dengan Presiden Jokowi sedang gocek-gocek bola,” ucap Ujang kepada GenPI.co, Sabtu (29/1).

        Baca Juga: Tolak Ahok Jadi Kepala Otorita IKN, PPP: Presiden Tak Usah Dipaksa-paksa!

        Dosen Universitas Al Azhar itu mengatakan ada kemungkinan Megawati yang menawarkan atau offer nama Ahok ke presiden, kemudian presiden yang mencetak gol.

        “Bukan bentuk dekte, tetapi bentuk permainan halus saja. Permainan antara PDIP dengan Presiden,” katanya.

        Menurut Ujang, PDIP dan Jokowi semestinya mengusulkan nama lain yang lebih bagus dari Ahok. 

        Ia menilai masih banyak orang yang lebih layak dan berintegritas untuk diusulkan menjadi Kepala Otorita IKN.

        “Dari 273 juta rakyat Indonesia banyak orang-orang yang hebat, berintegritas, tak bermasalah, dan tak kontroversial, juga banyak yang tak pernah kena pidana,” beber Ujang.

        Ia lantas menyoroti sosok Ahok yang penuh kontroversi hingga pernah mendekam di sel penjara.

        “Sedangkan Ahok sosok kontroversial dan pernah dipidana. Masa iya bangsa ini berkutat pada orang-orang yang bermasalah,” ujarnya.

        Lebih lanjut, Ujang menyarankan agar Presiden Jokowi bisa mempertimbangkan nama lain untuk dipilih menjadi kepala otorita di Ibu Kota Negara (IKN) yang baru nanti.

        “Kalau Ahok dipilih bisa ambyar, karena rakyat akan menuding Jokowi memang special-kan Ahok, padahal Ahok banyak masalahnya,” tandasnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: