Wacana Penundaan Pemilu Bikin Gaduh, Pengamat Sebut Jokowi Hanya Akan Bersikap Normatif Alasannya…
Kredit Foto: Antara/HO/Setpres-Agus Suparto
Polemik akibat wacana yang dimunculkan para elit partai politik soal Pemilu 2024 diundur menjadi perbincangan hangat di ruang publik beberapa waktu terakhir ini.
Bagaimana tidak, regulasi mengenai ketentuan penyelenggaraan pemilu yang sudah diatur bahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah menetapkan tanggal pelaksanaannya harus dibenturkan oleh suara wacana ini.
Meski berucap taat konstitusi, sikap terbaru Jokowi pun terkait hal ini dianggap “melembek” karena disebut memunculkan celah dari “pelanggaran” konstitusi ini.
“Siapa pun boleh-boleh saja mengusulkan wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden, menteri atau partai politik, karena ini kan demokrasi," ucap Jokowi beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Survei Kandidat Capres 2024: Anies Ketendang, Pembantunya Jokowi "Gontok-gontokan" Ini Pemenangnya!
Menanggapi sikap Jokowi terkait wacana penundaan pemilu, pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga menganggap bahwa Jokowi tidak akan mengeluarkan pernyataan lebih dari sekedar keperluan normatif.
Jamiluddin pun menyinggung sikap partai politik yang jadi “rumah” Jokowi, PDIP dalam merespons penundaan pemilu.
“Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan secara terbuka bersikap berbeda dengan PDIP, khususnya Megawati Soekarnoputri. Presiden Jokowi akan terus menjawab penundaan pemilu secara normatif. Jokowi akan bilang patuh dengan konstitusi,” ungkap Jamiluddin dalam keterangan tertulis yag redaksi wartaeknomi.co.id terima, Rabu (23/3/22).
Lebih lanjut, Jamiluddin blak-blakan soal sikap normatif Jokowi ini dan efeknya pada demokrasi di Indonesia.
Masyarakat juga disebut hanya terus menduga-duga mengenai sikap seorang Presiden terkait hal yang telah diatur oleh konstitusi.
Baca Juga: Suara Haris Azhar Menggelegar, Opung Luhut Mohon Dengar Baik-baik: Saya Tak Melakukan Fitnah!
“Jawaban normatif itu akan membuat ketidakpastian terkait penundaan pemilu 2024. Dengan begitu, masyarakat tidak mengetahui sikap Presiden yang sesungguhnya. Masyarakat hanya bisa menduga-duga arah sikap Presiden Jokowi. Arah sikap itu hanya bisa dibaca dari sepak terjang para menteri dan parpol koalisinya,” tambah Jamiluddin.
Sikap normatif ini dianggap Jamiluddin sebagai yang paling aman dilakukan oleh Jokowi.
“Jadi, Presiden Jokowi akan terus bersikap normatif. Sikap tersebut yang paling aman sehingga apa pun hasil penundaan pemilu tidak akan merusak reputasi Jokowi,” pungkas Jamiluddin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto