Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sebut Erick Thohir, Pengamat Apresiasi Pencopotan Noel dari Posisi Komisaris: Bentuk Keseriusan...

        Sebut Erick Thohir, Pengamat Apresiasi Pencopotan Noel dari Posisi Komisaris: Bentuk Keseriusan... Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS mengapresiasi keputusan pemerintah yang mencopot Ketua Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer dari Komisaris Utama PT Mega Eltra anak perusahaan PT Pupuk Indonesia.

        Fernando mengatakan, keputusan Menteri Erick Thohir mencopot Noel sudah sangat tepat dan patut diapresiasi.

        "Hal ini bentuk keseriusan pemerintah, termasuk Erick Thohir dalam memberantas paham radikalisme," kata Fernando dilansir dari GenPI.co, Kamis (24/3).

        Baca Juga: Ketemu Jokowi di Bali, Muhaimin Iskandar Beri Jawaban Terang Soal Reshuffle: Saya Heran...

        Fernando mengatakan, pemberantasan radikalisme memang harus dilakukan tanpa pandang bulu, termasuk kepada Relawan Jokowi yang membela terdakwa kasus terorisme.

        "Menurut informasi BUMN Watch ada sekitar 15 persen sampaiĀ  20 persen karyawan BUMN sudah terpapar paham radikalisme," imbuhnya.

        Ia menambahkan, keputusan Noel menjadi saksi meringankan bagi Munarman bakal berbuntut panjang.

        Pasalnya, ucapan Noel yang menyebut Munarman tidak terlibat teroris punya makna serius.

        "Tuduhan tersebut ingin mengatakan bahwa temuan polisi tentang keterlibatan Munarman dengan teroris tidaklah benar," imbuhnya.

        Fernando mengatakan, pencopotan Noel menjadi pembelajaran bagi siapa saja yang terpapar paham radikalisme, termasuk pegawai BUMN.

        Baca Juga: Sidak Lokasi Formula E Sudah, Kini Haji Giring "Main" ke IKN: Saya Ingin Merasakan...

        Pengamat itu meminta keseriusan pemerintah memberantas paham radikalisme harus didukung semua pihak.

        Pasalnya, hal ini merupakan persoalan serius yang mengancam kemanan dan kedaulatan negara.(*)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: