Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tunjukan Komitmen KTT G20, Jokowi Resmikan SPKLU Ultra Fast Charging Pertama Di Indonesia

        Tunjukan Komitmen KTT G20, Jokowi Resmikan SPKLU Ultra Fast Charging Pertama Di Indonesia Kredit Foto: Antara/HO/Setpres-Muchlis Jr
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dengan tipe ultra fast charging pertama di Indonesia guna mendukung operasional kendaraan delegasi dalam Konferensi Tingkat Tinggi G20.

        Hadirnya mobil listrik sebagai kendaraan resmi delegasi negara-negara G20, menjadi wujud komitmen Indonesia mendukung transisi energi. Menurutnya, Presidensi G20 adalah kesempatan emas bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmennya dalam pengurangan emisi, khusunya melalui penggunaan mobil listrik selama KTT G20.

        Baca Juga: Jokowi Jengkel hingga Ancam Reshuffle, Pengamat: Hanya Keras Dilisan, Sudah Jadi Kebiasaan...

        "Kita tunjukkan pada dunia bahwa ekosistem kendaraan listrik di Indonesia sudah tumbuh dan berkembang dengan cepat," tegas Presiden Jokowi dalam acara Peresmian SPKLU Ultra Fast Charging pertama di Indonesia, Jumat (25/04/2022).

        Jokowi mengatakan, akselerasi ekosistem kendaraan listrik penting sebagai bagian dari desain besar pemerintah untuk melaksanakan transisi energi dari energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT).

        "Saya senang PLN menyiapkan 60 SPKLU Ultra Fast Charging 200KW, dan 150 titik fasilitas home charging untuk mendukung KTT G20. Terutama SPKLU Ultra Fast Charging yang memiliki keunggulan pengisian sangat cepat dan fitur distribusi dinamis untuk mengisi dua mobil sekaligus," ujarnya. 

        Sebagai mana diketahui, nantinya 60 unit SPKLU Ultra Fast Charging akan ditempatkan di Central Parking ITDC dan di Griya Alam Lestari / Apurva Kempinsi sebagai pusat pengisian kendaraan listrik untuk delegasi KTT G20.

        Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan PLN mendukung pemerintah dengan menyiapkan segala infrastruktur dan juga kendaraan operasional berbasis listrik sebagai etalase aksi pengurangan emisi karbon.

        Baca Juga: Marah! Jokowi sampai Ancam Reshuffle Kabinetnya Gara-gara Hal Ini!

        "Untuk jangka panjang, infrastruktur ini kami sediakan tak hanya untuk pertemuan KTT G20, tetapi juga memang kami masifkan untuk mendukung kebutuhan masyarakat dalam penggunaan kendaraan listrik," ujar Darmawan.

        Darmawan mengatakan, dalam mendukung gelaran KTT G20 dan mempercepat ekosistem kendaraan listrik khususnya di Bali, PLN akan membangun SPKLU ultra fast charging 200 kilo watt (kW) sebanyak unit 60 unit yang membutuhkan investasi senilai Rp 72,84 miliar.

        SPKLU ultra fast charging nantinya berfungsi sebagai media pengisian listrik 656 unit kendaraan listrik yang akan beroperasi selama pelaksanaan KTT G20. 

        Baca Juga: Duh, Presiden Jokowi Dubat Geram Bukan Main, Ternyata Ini Sebabnya

        "Dengan SPKLU ultra fast charging 200 kW tersebut, pengisian daya kendaraan listrik hanya membutuhkan waktu kurang dari 30 menit untuk 1 kendaraan," ungkapnya.

        Selain SPKLU ultra fast charging, PLN juga membangun 21 unit SPKLU fast charging dan memberikan dukungan dalam penyediaan 150 unit home charging

        Di sisi lain, sumber listrik yang digunakan SPKLU ultra fast charging dan home charging telah memiliki sertifikasi energi terbarukan (renewable energy certificate /REC). 

        Untuk memastikan keandalan listrik selama KTT G20, Darmawan menjelaskan, kondisi subsistem Bali memiliki daya mampu sebesar 1.322 mega watt (MW), dengan beban puncak sebesar 754,6 MW (2021) atau terdapat cadangan sebesar 567,8 MW. 

        Adapun proyeksi beban puncak saat penyelenggaraan KTT G20 sebesar 980 MW sehingga reserve margin sebesar 342,1 MW. 

        Baca Juga: Diteriaki "Tiga Periode!", Eh Jokowi Langsung Bersikap Seperti Ini

        "Lokasi utama juga kami tingkatkan keandalannya pasokan listriknya, seperti Bandara Ngurah Rai, Kempinski, Bali Nusa Dua Convention Center, Bali Turtle Island Development, Mangrove Tahura, Garuda Wisnu Kencana Cultural Park, dan 14 hotel penginapan para kepala negara," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: