Lippo Karawaci Pangkas Rugi Habis-habisan, Catat Kerugian Rp1,6 Triliun pada 2021

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencatatkan kerugian sebesar Rp1,60 triliun sepanjang tahun 2021. Nilai tersebut menyusut hingga 82% dari kerugian pada tahun 2020 lalu yang menembus Rp8,89 triliun.

Kerugian Lippo Karawaci dapat dipangkas signifikan karena ditopang oleh pertumbuhan pendapatan. Emiten Lippo Group milik konglomerat Mochtar Riady ini mencatat pendapatan naik 36,66% dari Rp11,81 triliun per Desember 2020 menjadi Rp16,14 triliun per Desember 2021. Baca Juga: Omzet Merosot, Laba Perusahaan Keluarga Jusuf Kalla Justru Meroket! Ternyata Gara-gara...

Baik segmen real estate maupun healthcare kompak menyumbang kenaikan pendapatan bagi Lippo Karawaci. Sampai akhir Desember 2021, kedua segmen tersebut menyumbang pendapatan Lippo Karawaci masing-masing sebesar Rp4,41 triliun dan Rp9,38 triliun. Sementara itu, pendapatan di luar real estate dan healthcare menyumbang kenaikan menjadi sebesar Rp12,09 triliun pada tahun 2021.

Selain pendapatan yang tumbuh positif, kerugian dapat dipangkas karena Lippo Karawaci menekan beban lain-lain dari Rp5,61 triliun pada 2020 menjadi Rp720,27 miliar pada 2021. Pada saat yang sama, penghasilan lainnhya yang diraih Lippo Karawaci meningkat dari sebelumnya Rp588,03 miliar menjadi Rp1,07 triliun.

Selain itu, bagian rugi entitas asosiasi dipangkas dari angka Rp2,48 triliun menjadi Rp44,12 miliar. Total aset Lippo Karawaci tumbuh dari Rp51,87 triliun pada Desember 2020 menjadi Rp52,08 triliun pada Desember 2021. Total liabilitas pun mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp28,29 triliun menjadi Rp29,59 triliun.