Soal Isu Penundaan Pemilu, AHY: Perpanjang Kekuasaan Tanpa Dipilih Rakyat, Itu Khianati Konstitusi
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyoroti soal wacana penundaan Pemilu 2024.
Menurutnya, alasan wacana penundaan Pemilu 2024 tidak dapat diterima oleh akal sehat.
“Nggak ada angin, nggak ada hujan, tiba-tiba ada yang menyuarakan wacana penundaan Pemilu 2024. Ditunda 3 tahun dengan alasan yang sulit diterima akal sehat, tidak relevan, dan mengada-ada,” kata AHY dalam pidatonya di Malam Silaturahmi dan Kontemplasi Partai Demokrat di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Minggu (17/4).
Baca Juga: AHY Bicara Capres dan Pemilu 2024: Gak Mungkin Kalau Gak Punya Tujuan untuk Itu!
“Sederhananya, mereka mau melanggengkan kekuasaan tanpa mengikuti proses konstitusi, artinya tidak dipilih langsung oleh rakyat,” tambahnya.
Dia kemudian mengutip perkataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat sekaligus Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhyoyono (SBY) yang menyebut tindakan melanggengkan kekuasaan sama saja menabrak konstitusi.
“Pak SBY mengingatkan, jangankan 3 tahun, 1 hari saja ada yang berupaya melanggengkan kekuasaan tanpa dipilih langsung oleh rakyat artinya tidak ada mandat dan legitimasi, maka sesungguhnya ia telah menabrak konstitusi,” tandas AHY.
Lebih lanjut, AHY juga menegaskan faktor konstitusional tidak bisa dijadikan alasan untuk melegalkan penundaan Pemilu.
“Kalau amandemen konstitusi ditujukan hanya untuk mengakali agar bisa mengakomodasi rencana-rencana untuk melanggengkan kekuasaan, maka mereka telah mengkhianati konstitusi,” tegas AHY.
Terlebih, apabila perpanjangan masa jabatan menjadi tiga periode disahkan, ada kemungkinan ke depannya akan terjadi lagi wacana-wacana perpanjangan periode berikutnya, kata AHY. “Kalau kotak pandora sudah dibuka, kalau penundaan Pemilu digolkan, presiden bisa tiga periode, lalu empat periode, kenapa tidak seumur hidup sekalian?”
“Ini bahaya dan tentunya kita tidak ingin ini terjadi. Kalau ini terjadi, artinya mereka telah mengkhianati konstitusi,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Fajria Anindya Utami