Komentar Soal Kasus Rektor ITK, Novel Bamukmin: Sangat Dangkal Pikirannya tentang Agama

Wakil Sekjen Persatuan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menyatakan ucapan Rektor Institut Teknologi Kaltim (ITK) Budi Santosa Purwokartiko menunjukkan kedangkalan pola pikirnya soal agama.

"Sangat dangkal pemikirannya tentang agama, atau diduga memang bukan orang beragama atau komunisme," kata Novel kepada Warta Ekonomi, Minggu (1/5/2022).

Baca Juga: Novel Bamukmin Sindir KPK Cuma Galak ke Tokoh Lokal: Perlu Diingat PDIP Itu Partai Terkorup

Menurutnya, sikap Budi Santosa tidak sejalan dengan nilai Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Selain itu, pernyataan Budi juga dinilai tergolong penistaan agama.

"Pernyataan Rektor ITK jelas sudah mengandung unsur SARA dan sudah membuat gaduh," ujarnya.

Baca Juga: Nahloh, Novel Bamukmin Sebut PDIP Harus Dibubarkan karena Korup

Oleh karena itu, ia meminta pihak berwenang, seperti aparat penegak hukum hingga Presiden RI, untuk memberhentikan Budi Santosa dari jabatannya.

"Aparat berwenang wajib menangkap rektor ITK tersebut. Presiden Jokowi segera pecat rektor tersebut. Atau Rektor ITK itu yang mengundurkan diri," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Budi Santosa menjadi perbincangan khalayak atas status media sosialnya yang dianggap mendiskriminasi pengguna hijab.

Pada laman Facebook-nya, ia mengaku berkesempatan untuk mewawancarai mahasiswa pelamar beasiswa LPDP dan menyatakan seluruh mahasiswi yang ia wawancara tidak ada yang menggunakan penutup kepala.

Baca Juga: Viral Rektor ITK Bagikan Komentar Rasis, MUI: Harusnya Dia Diberhentikan dari Perguruan Tinggi

"Tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun. Otaknya benar-benar openmind," tulis dia, dikutip Minggu (1/5/2022).

Sementara itu, pada kesempatan terpisah, Budi menyatakan tidak memiliki intensi untuk meremehkan agama tertentu, termasuk pengguna hijab.

Baca Juga: Disebut-sebut sebagai Gubernur Rasis, Fakta 4 Tahun Anies Pemimpin DKI Dibongkar, Jangan Kaget!

"Padahal saya menilai tidak berdasarkan dia pakai kerudung atau nggak. Nggak ada, karena poin-poin yang dinilai bukan itu. Bahkan pertanyaan mengenai agama aja nggak ada," tandasnya.