Program BSBI Perkuat Profil Soft Power Indonesia, Ini Kata Kemenlu

Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Duta Besar (Dubes) Teuku Faizasyah mengungkapkan bahwa salah satu upaya konkret dalam memperkuat profil soft power Indonesia adalah melalui pelaksanaan program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI).

Sebagai informasi, penyelenggaraan BSBI sejak 2003 telah mencatatkan 962 orang alumni dari 77 negara sahabat. Promosi diplomasi publik melalui interaksi antara negara dengan aktor non-negara, maupun people to people contact, telah berkembang menjadi sarana soft power diplomacy yang sangat strategis.

Baca Juga: Kemenlu RI Buka Kesempatan Anak Bangsa Dapat Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia 2022

"Alumni BSBI telah berperan nyata sebagai friends of Indonesia dalam meningkatkan pemahaman dan kerja sama antarnegara melalui people-to-people connection dan juga menghasilkan Duta Budaya Indonesia yang mempromosikan nilai-nilai yang dianut oleh Indonesia," ujar Dubes Teuku Faizasyah saat melakukan pembukaan BSBI 2022 di Makassar, Sabtu, 14 Mei 2022 kemarin, mengutip siaran resmi Kemenlu, Minggu (15/5/2022).

Sama dengan tahun sebelumnya, BSBI 2022 diselenggarakan secara virtual. Kemenlu berkoordinasi erat dengan sanggar mitra BSBI dalam upaya untuk menciptakan kurikulum BSBI virtual yang inovatif dan menyenangkan. Adapun kurikulum tersebut mencakup pengajaran Bahasa Indonesia, seni tari, seni musik, dan seni kriya.

BSBI Virtual 2022 akan diikuti 43 peserta yang terdiri dari diaspora Indonesia di luar negeri dan Warga Negara Asing. Kegiatan ini akan melibatkan enam sanggar mitra di Indonesia, yaitu Kazaki Art School Makassar, Sanggar Seni Semarandana Bali, Sanggar Tari dan Musik Syofyani Padang, Sanggar Seni Langlang Buana Banyuwangi, Gubang Art Community Tenggarong, dan Sanggar Seni Kinanti Sekar Yogyakarta.