Larang Jemaah Sebut Minggu, UAS Diskakmat Mbah Google: Kalau Gitu Pakai Saja Unta ke Mana-mana
Sebuah video beredar di media sosial memperlihatkan ceramah lawas Ustaz Abdul Somad (UAS) yang melarang jemaah untuk menyebut kata Minggu.
Hal itu karena menurutnya kata Minggu berasal dari kata Dominggo yang artinya hari menyembah Tuhan Yesus Kristus.
“Jangan sebut Minggu. Minggu diambil dari kata Dominggo. Dominggo artinya hari menyembah Tuhan. Tuhan Allah, Yesus Kristus,” ucap UAS dikutip Populis.id dari cuitan akun @rosela_setia yang diunggah pada Senin (30/5/2022).
Baca Juga: Ustaz Abdul Somad Larang Jemaah Sebut Minggu: Itu Artinya Hari Menyembah Yesus Kristus!
Menanggapi ceramah UAS, seorang wanita yang suaranya identik dengan Google pun menyebut pendakwah kondang itu sebagai orang yang fanatik.
“Wahai Ustaz Somad yang terhormat, maafkan saya karena menurut saya Anda ini orang yang terlalu fanatik secara membabi buta,” kata suara wanita khas Google itu.
Ia mengakui bahwa nama hari Minggu memang ada hubungannya dengan Yesus Kristus.
Akan tetapi, ia mempertanyakan apakah keimanan UAS dan pengikutnya akan terpengaruh hanya karena menyebut Minggu.
“Memang harus diakui bahwa nama hari Minggu itu ada hubungannya dengan Yesus Kristus yang dipercaya orang Kristen sebagai Tuhan,” jelasnya.
Ia menambahkan, “Tapi apakah imanmu dan iman pengikut-pengikutmu akan terpengaruh hanya menyebut nama hari Minggu? Betapa lemah dan rapuhkah iman kalian?”
Setelah itu, suara Google itu menyuruh UAS untuk tidak menyebut nama bulan seperti Januari dan lain-lain karena beberapa di antaranya berasal dari nama dewa kafir.
Ia mengatakan, “Kalau begitu sebaiknya Anda dan para pengikut Anda itu jangan juga menyebut nama-nama bulan yang dipakai secara meluas sekarang karena sebagian dari nama bulan itu diambil dari nama-nama dewa kafir.”
“Misalnya, Januari itu berasal dari kata Janus. Janus adalah salah satu dewa dalam mitologi Roma. Dewa Janus memiliki dua wajah sehingga bisa melihat ke depan dan ke belakang secara bersamaan. Sebaiknya kalian jangan lagi menyebut bulan Januari karena nanti bisa mencemarkan iman kalian,” tegasnya menandaskan disertai gambar pamfet tablig akbar UAS yang keterangan waktunya ditulis dengan kata ‘Januari’.
Setelah itu, ia menjelaskan arti dari nama bulan Februari hingga Agustus.
“Februari berasal dari kata Februus. Bagi orang Roma, Februus adalah Dewa Pemurnian, Dewa Kekayaan, dan Dewa Kematian. Sebaiknya kalian jangan lagi menyebut bulan Februari karena nanti bisa mencemarkan iman kalian. Maret berasal dari kata Mars. Itu adalah Dewa Perang dalam mitologi Roma. Sebaiknya kalian jangan lagi menyebut bulan Maret karena nanti bisa mencemarkan iman kalian. April berasal dari kata Aphrodite, nama Dewi Venus dalam Bahasa Yunani. Sebaiknya kalian jangan lagi menyebut bulan April karena nanti bisa mencemarkan iman kalian.”
“Mei berasal dari kata Maya. Maya adalah salah satu dewi dalam mitologi Roma. Setiap hari pertama di bulan Mei, masyarakat Roma biasanya melakukan ritual kepada Maya, sang Dewi Bumi. Sebaiknya kalian jangan lagi menyebut bulan Mei karena nanti bisa mencemarkan iman kalian. Juni berasal dari Juno. Juno adalah istri dari Dewa Jupiter dalam mitologi Roma. Juno merupakan dewi tertinggi dalam mitologi Roma. Sebaiknya kalian jangan lagi menyebut bulan Juni karena nanti bisa mencemarkan iman kalian. Juli dan Agustus itu diambil dari nama dua orang kaisar Romawi terkenal yakni Julius Kaisar dan Kaisar Agustus. Keduanya orang kafir. Sebaiknya kalian jangan lagi menyebut bulan Juli dan Agustus karena nanti bisa mencemarkan iman kalian,” sambungnya.
Selain itu, suara Google itu melarang UAS untuk tidak menyebut Masehi karena kata itu juga berhubungan dengan Yesus Kristus.
“Kalian juga kalau bicara tentang tahun-tahun jangan lagi memakai embel-embel Masehi dan sebelum Masehi karena Masehi itu Bahasa Ibrani yang dalam Bahasa Yunaninya adalah Kristos dan itu menuju pada Yesus. Jangan pakai kata-kata itu nanti iman kalian tercemar,” jelasnya.
Tak hanya itu, suara wanita khas Google itu juga menyuruh UAS untuk tidak memakai semua produk kafir, mulai dari listrik, mobil, hingga pesawat.
Ia menegaskan, “Juga sekalian jangan pakai semua produk-produk kafir. Jangan pakai listrik, jangan pakai mobil, jangan pakai sepeda motor, jangan pakai kapal laut, jangan pakai pesawat, dan lain-lain. Bukankah semua itu diciptakan orang kafir? Pakai saja unta ke mana-mana. Jangan juga pakai HP, jangan pakai internet, jangan nonton televisi, jangan dengar radio, jangan main Facebook, jangan tonton YouTube, dan lain-lain karena semua itu hasil ciptaan orang kafir.”
“Kalau kamu mau fanatik, konsistenlah dalam segala hal dan kita lihat apakah kamu masih bisa hidup di dunia modern ini. Pakai otakmu secara baik, Somad. Sekian,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: