Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mayora Cairkan Bonus ke Investor dari Hasil Cuan Jualan Biskuit Roma Hingga Kopiko, Segini Nilainya!

        Mayora Cairkan Bonus ke Investor dari Hasil Cuan Jualan Biskuit Roma Hingga Kopiko, Segini Nilainya! Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Mayora Indah Tbk (MYOR) produsen makanan dan minuman dengan produknya biskuit Roma, Astor, Beng Beng, Kopiko, Torabika, Choki Choki, hingga Energen yang dibangun oleh miliader Jogi Hendra Atmadja berencana melakukan pembagian dividen tunai sebesar Rp21 per saham. 

        “Dalam RUPST tadi kami memutuskan membagikan dividen sekitar Rp469 miliar yang akan mulai dibagikan pada tanggal 27 Juli 2022,” kata Direktur Umum dan Operasional PT Mayora Indah Tbk, Wardhana Atmadja, di Jakarta, Selasa (28/6/2022). 

        Baca Juga: Investor Tinggal Duduk Manis, Emiten Produsen Makanan Beku Ini akan Bagikan Dana Hingga Rp6 Miliar

        Ia memaparkan bahwa sepanjang tahun 2021, Perseroan berhasil membukukan penjualan sebesar Rp27,9 trilliun atau meningkat sebesar 14% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya dengan laba bersih sebesar Rp1,2 trilliun.

        Sementaara itu, untuk periode bulan Januari hingga April tahun 2022 Perseroan berhasil membukukan penjualan Rp10,4 trilliun atau meningkat sebesar 6,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dengan laba bersih sebesar Rp450 milliar.

        Baca Juga: Pemegang Saham Kipas-kipas Cuan, Blue Bird Relakan Rp150,12 Miliar dari Keuntungannya untuk Dividen

        Perseroan sendiri pada tahun ini menargetkan penjualan akan meningkat hingga sebesar 10% atau menjadi Rp30,7 trilliun dengan target laba bersih sebesar Rp1,3 trilliun.

        Wardhana mengungkapkan jika perseroan tentunya memahami bahwa kondisi bisnis kedepan mash dihadapkan pada banyak tantangan, seperti kondisi pandemi yang belum sepenuhnya hilang, ketidak stabilan politik di luar negeri dan ketidakstabilan harga bahan baku serta hal hal lain yang mungkin dapat mempengaruhi biaya yang harus ditanggung oleh Perseroan. 

        “Namun Perseroan berkeyakinan bahwa prospek usaha Perseroan masih sangat bagus dan kondisi kesehatan keuangan Perseroan selalu mendapat prioritas,” tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: