Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PSI Sesak Dada Lihat Putus Sekolah Tingkat SD di Jakarta Pertama di Indonesia: Gubernurnya Mau Nyapres

        PSI Sesak Dada Lihat Putus Sekolah Tingkat SD di Jakarta Pertama di Indonesia: Gubernurnya Mau Nyapres Kredit Foto: Antara/Teguh Prihatna
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengungkap data angka putus sekolah di tingkat Sekolah Dasar (SD) di DKI Jakarta adalah yang tertinggi dan menempati urutan pertama di Indonesia.

        Juru bicara PSI DKI Jakarta menyatakan keprihatinannya karena angka putus sekolah tingkat SD Jakarta tertinggi di Indonesia.

        Baca Juga: Orang PSI Eks Wamen Nyatakan Dukung ke Anies Baswedan, Analisis Rocky Gerung Lebih Tajam dari Silet: Di dalam Dia Gerah, Makanya Keluar!

        "Bukan hanya prihatin, tapi bikin sesak dada, menyedihkan, angka siswa SD putus sekolah di DKI hampir empat kali lipat dibandingkan rata-rata nasional, bahkan lebih dua kali lipat dibandingkan Papua dan Papua Barat," kata Juru Bicara DPP PSI Furqan AMC.

        Furqan menyebutkan bahwa angka yang disebutnya berdasarkan data yang dirilis oleh katadata.co.id pada akhir Mei 2022, menyebutkan bahwa angka putus sekolah siswa SD Jakarta tahun 2020/2021 sebesar 0,69 persen, sementara Papua Barat hanya 0,3 persen dan Papua hanya 0,28 persen, sedangkan rata-rata nasional hanya 0,18 persen.

        Hal tersebut, dikatakannya mengkhawatirkan mengingat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta adalah yang tertinggi se-Indonesia, yakni pada 2021 saja sebanyak Rp62,3 triliun.

        "APBD terbesar di Indonesia, kok bisa-bisanya siswa SD yang putus sekolah di DKI tertinggi di Indonesia?" ucap Furqan.

        Sementara, kata Furqan, Provinsi Gorontalo yang disebutnya hanya memiliki APBD Rp1,91 triliun saja, angka siswa SD yang putus sekolahnya cuma 0,31 persen.

        "Apa sih yang kurang buat DKI? Orang-orang pintar bejibun di DKI. Gubernurnya mantan Menteri Pendidikan, mau nyapres pula. Sekali lagi kok bisa angka putus sekolah siswa SD di DKI tertinggi di Indonesia? Ini kan Ibu Kota," kata Furqan AMC.

        Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang dirilis Mei 2022, menyebutkan bahwa ada 75.303 orang anak yang putus sekolah pada 2021.

        Jumlah anak yang putus sekolah di tingkat sekolah dasar (SD) merupakan yang tertinggi sebanyak 38.716 orang.

        Jumlah anak putus sekolah di tingkat SD menurun 13,02 persen dari tahun sebelumnya dengan 44.516 orang anak yang putus sekolah di tingkat SD pada 2020.

        Kemudian, jumlah anak putus sekolah di tingkat sekolah menengah pertama (SMP) yakni sebanyak 15.042 orang. Jumlah ini naik 32,20 persen dari tahun sebelumnya yang sebanyak 11.378 orang.

        Berikutnya, sebanyak 12.063 orang anak putus sekolah di tingkat sekolah menengah kejuruan (SMK). Jumlah ini turun 13,53 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak 13.951 orang.

        Sementara itu, sebanyak 10.022 orang anak putus sekolah di tingkat sekolah menengah atas (SMA). Jumlah ini turun 27,90 persen dari tahun 2020 yang sebanyak 13.879 orang.

        Dalam data itu menyebutkan bahwa Jakarta memang merupakan provinsi dengan persentase putus sekolah tingkat SD tertinggi di Indonesia dengan 0,69 persen di atas Kalimantan Utara 0,42 persen di peringkat dua dan Gorontalo 0,31 persen di peringkat tiga.

        Sementara Bali tercatat sebagai provinsi dengan angka putus sekolah murid SD paling sedikit dengan persentase hanya sebesar 0,04 persen pada pada tahun ajaran 2020/2021.

        Baca Juga: Kader PSI Eks Wakil Menteri Nyatakan Dukung Anies Baswedan, Analisis Rocky Gerung Tajam: Masuk Akal, Saya Dukung!

        Adapun urutan 10 provinsi dengan angka putus sekolah tertinggi di Indonesia adalah:

        DKI Jakarta 0,69 persen

        Kalimantan Utara 0,42 persen

        Gorontalo 0,31 persen

        Papua Barat 0,3 persen

        Sulawesi Selatan 0,28 persen

        Maluku Utara 0,28 persen

        Papua 0,28 persen

        Maluku 0,24 persen

        Kepulauan Riau 0,23 persen

        Sulawesi Tenggara 0,21 persen

        Angka tersebut didapat dari jumlah murid yang putus sekolah dibagi dengan jumlah murid secara keseluruhan kemudian dikalikan 100 persen.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: