Pesan Antara Zelensky dan Putin, Alasan Jokowi Naikkan Harga BBM?

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan kabar buruk terkait dengan perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina

Perang yang digadang-gadang sebagai pernyebab kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tersebut rupanya tak akan berakhir dalam waktu dekat.

Baca Juga: Mati-matian Bela Jokowi, Ruhut Sitompul Sampai Sentil Sesama PDIP: Frustasi Berat, Memalukan!

"Dari ketemu dengan dua presiden itu, saya simpulkan keadaan ini akan berjalan masih lama lagi, jangan berharap perang besok atau bulan depan selesai," kata Presiden Joko Widodo di Jakarta, Rabu (7/9/2022).

Presiden Joko Widodo menyampaikan hal tersebut dalam "Sarasehan 100 Ekonom Indonesia 2022" yang dihadiri para Menteri Kabinet Indonesia Maju, CEO CT Coprs Chairul Tanjung, dan para ekonom lainnya.

Presiden Jokowi diketahui bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, di Istana Maryinsky, Kyiv pada 29 Juni 2022. Presiden Jokowi juga bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin pada 30 Juni 2022.

"Saya bicara dengan Presiden Zelensky selama 1,5 jam, sedangkan dengan Presiden Putin selama 2,5 jam, tapi dengan kursi dekat. Tidak dengan jarak 5 meter, kalau saya diterima dengan jarak yang 5 meter saat itu saya tinggal pulang, diterima kayak begitu kok ada yang mau? Kalau saya nggak mau," cerita Presiden.

Baca Juga: Bukan Kadrun, Dedengkot PDIP Sendiri Jujur Bilang Jokowi Bawa Indonesia Mundur!

Diketahui posisi saling jaga jarak terlihat dalam pertemuan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pada 7 Februari 2022.

"(Dialog) sangat tidak mudah, kita mendorong agar terjadi dialog saja, menyiapkan ruang dialog saja sangat-sangat sulit sekali sehingga saya belokkan ya sudahlah ngomong (perdamaian) tidak ketemu, saya ngomong krisis pangan saja, akhirnya ketemu," ungkap Presiden.

Presiden Jokowi menyebut ia menyampaikan pesan Presiden Zelensky kepada Presiden Putin bahwa Ukraina punya stok gandum sebanyak 22 juta ton dan masih ada panen baru sebanyak 55 juta ton tapi tidak bisa keluar Ukraina karena masalah jaminan keamanan Rusia.

Baca Juga: Anak Buah Jokowi Ungkap Mekanisme Pembiayaan BBM Bersubsidi, Simak!

"Dan itu yang saya sampaikan ke Presiden Putin lalu Presiden Putin sampaikan 'Saya jamin, tidak ada masalah', saya tanya apakah saya bisa sampaikan ke media dan dijawab 'silakan', dan 2-3 hari ada kapal yang keluar dari Odessa ke Istanmbul," tambah Presiden.

Dari pembicaraan dengan kedua pemimpin negara tersebut, Presiden Jokowi menegaskan perang masih akan berlangsung lama dan belum diketahui imbasnya.

"Ya bisa ke kenaikan harga pangan di seluruh negara, ke energi juga iya. Harga gas naik sampai 5 kali lipat dan harga minyak sampai 2 kali lipat, terus berimbas ke mana lagi? Ke keuangan? Iya juga sejauh mana memengaruhi growth dan inflasi? Negara mana yang kena? ini harus hati-hati betul, tidak bisa kita hanya bicara makronya saja, mikronya juga, dan lebih penting lagi detail satu per satu harus dikupas," kata Presiden.

Baca Juga: Jokowi Minta Proyek Ibu Kota Baru jadi Proyek Strategis Nasional

Presiden Jokowi mengajak agar para ekonom mengubah pola pikir karena kondisi ekonomi dunia dan geopolitik dunia sudah berubah.