Digugat Rp3.844 Triliun, Elon Musk Dituduh Pompom Dogecoin

Perusahaan Elon Musk, The Boring Company termasuk ke dalan gugatan senilai USD258 miliar (Rp3.844 triliun) yang menuduh Elon Musk menjalankan skema piramida untuk mendukung cryptocurrency dogecoin. Berdasarkan laporan New York Post ada tujuh penggugat investor baru dan enam terdakwa termasuk bisnis konstruksi terowongan Boring Company milik Musk.

Menurut pengaduan yang diajukan pada Selasa malam di pengadilan federal Manhattan, Musk bersama perusahaan mobil listriknya Tesla, perusahaan pariwisata luar angkasa SpaceX, Boring Company, dan lainnya sengaja menaikkan harga dogecoin lebih dari 36.000% selama dua tahun terakhir untuk kemudian membiarkannya jatuh.

Melansir New York Post di Jakarta, Kamis (8/9/22) dengan melakukan itu, para terdakwa dianggap menguntungkan puluhan miliar dolar dengan biaya investor dogecoin lainnya. Padahal, mereka mengetahui selama ini bahwa mata uang tersebut tidak memiliki nilai intrinsik, bahkan nilai itu hanya bergantung pada pemasaran.

Baca Juga: Elon Musk Beri Alarm Peringatan Bahaya ke Korea Selatan, Ada Apa?

Tak lama kemudian, Musk, orang terkaya di dunia, membuat cuitan bahwa dia akan terus mendukung Dogecoin. Dalam sebuah wawancara, Musk mengatakan orang-orang yang bekerja di sekitar pabrik di SpaceX atau Tesla meminta dukungan itu, kata pengaduan tersebut.

Terdakwa baru lainnya termasuk Dogecoin Foundation, yang menyebut dirinya sebagai organisasi nirlaba yang menyediakan tata kelola dan dukungan untuk dogecoin.

Kerugian senilai USD258 miliar adalah tiga kali lipat dari perkiraan penurunan nilai pasar Dogecoin sejak Mei 2021.

Saat itulah Musk, berperan sebagai ahli keuangan fiktif di segmen "Pembaruan Akhir Pekan" dari "Saturday Night Live" NBC, yang menyebut dogecoin hanya sebagai bentuk euforia pasar. Sejak itu, harga Dogecoin terperosok jatuh. Hari ini, Dogecoin diperdagangkan sekitar 6 sen, turun dari sekitar 74 sen pada Mei 2021.