Citra Positif yang Dibangun China Mulai Terasa, tapi Dampaknya Tidak Perlu Dikhawatirkan

Menciptakan citra positif terhadap negaranya merupakan strategi yang sudah dilakukan China, kata Susy Tekunan, mahasiswi doktoral University of Hawaii.

Selain lewat kebijakan luar negerinya, Beijing di bawah Partai Komunis China (PKC) melakukan soft power lewat budaya China.

Baca Juga: Hati-hati, China Tidak Main-main dengan Media di Indonesia, Siaran Radio Ini Buktinya

"China juga melakukan soft power lewat budaya Chinese selain lewat kebijakan luar negeri. China memberitakan hal-hal positif tentang China," kata Susy, dalam dialog hybrid bertema "Soft Power China Melalui Media di Indonesia."

Susy menekankan, China melancarkan diplomasi lunak itu memakai pendekatan yang humanis sehingga menciptakan kesan positif terhadap budaya negara tersebut.

Bentuknya antara lain, China mengundang sejumlah negara termasuk Indonesia untuk mengirim mahasiswa untuk belajar di sana.

"China mengundang orang untuk belajar ke China supaya saat pulang membawa hal-hal positif tentang keadaan di sana," tukasnya.

Sementara China masih melakukan penetrasi budayanya pada media di Indonesia, masyarakat jangan khawatir karena belum ditemukan cara-cara yang memengaruhi ideologi Pancasila.

"Soft power China tidak sampai mempengaruhi ideologi Pancasila," imbuh Susy.

Susy berpendapat, kepentingan China adalah bukan mengganti suatu ideologi negara lain, tetapi untuk memberi pengaruh dalam persaingan global menghadapi narasi Barat.