Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hati-hati, China Tidak Main-main dengan Media di Indonesia, Siaran Radio Ini Buktinya

Hati-hati, China Tidak Main-main dengan Media di Indonesia, Siaran Radio Ini Buktinya Kredit Foto: Reuters/Paul Yeung
Warta Ekonomi, Jakarta -

China menyusun strategi diplomasi lunak dengan menyisipkan dan memperkenalkan budaya kepada banyak negara, salah satunya Indonesia, melalui media. 

Strategi itu telah dijalankan Partai Komunis China (PKC) selaku penguasa negara tersebut melalui beberapa bentuk pendekatan yang berbeda dengan Barat.

Baca Juga: Penetrasi Terhadap Media Massa di Indonesia Oleh China Itu Nyata, Pakar Ungkap Hal Ini

"Diplomasi Republik Rakyat China (RRC) adalah baik kepada tetangga, layani, buat rasa aman, buat makmur bersama," kata Dr Rahadjeng P.H., SS, MHum, dalam seminar hybrid bertema "Soft Power China Melalui Media di Indonesia".

Rahadjeng mengamati, budaya sebagai bagian dari soft power diusung China sebagai sebuah pendekatan kuat yang menawarkan opsi lain dari pada Barat.

Lewat pendekatan yang sudah dijalankan tersebut, setidaknya China terlihat tidak main-main untuk masuk ke dalam media.

Radio China Internasional (RCI) yang dikendalikan pemerintah telah mendapat hak siar di 57 negara.

"Semua demi kepentingan mengubah pandangan, salah satunya Indonesia, atas China bahwa China hadir dengan rasa persahabatan bukan ancaman," papar Rahadjeng.

Rahadjeng menekankan, membangun narasi positif tentang agama sangat penting bagi China.

"Kita diyakinkan bahwa China bukan tanpa agama," imbuhnya.

Pemerintah China juga berusaha mengambil hati rakyat Indonesia lewat media salah satunya radio.

RCI, yang telah bekerja sama dengan Radio Elshinta, mendapat hak siar di malam hari dengan target audiens adalah generasi muda.

Penyiar RCI tidak main-main, kata Rahadjeng, karena mereka menguasai kemampuan bahasa dari negara-negara yang dituju.

"Masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir. RCI masih mementingkan kuantitas di atas kualitas. Sepanjang kita berpegang teguh pada ideologi Pancasila, maka kita tidak perlu khawatir terhadap China," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: