Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PNM Nilai Segmen Ultra Mikro Paling Kuat Hadapi Ancaman Inflasi

        PNM Nilai Segmen Ultra Mikro Paling Kuat Hadapi Ancaman Inflasi Kredit Foto: PNM
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ancaman inflasi imbas dari ketegangan geopolitik, kebijakan proteksionisme, dan gangguan rantai pasok terjadi secara global. Di Indonesia, inflasi Agustus 2022 tercatat telah mencapai 4,69%. Kenaikan harga BBM bersubsidi diprediksi akan mengerek inflasi September 2022 menjadi 5,9%, atau telah berada diatas sasaran Bank Indonesia (BI) yakni 3,0±1%.

        Meski dihadapkan pada tingginya inflasi, PT Permodalan Nasional Madani atau PNM mengungkapkan bahwa penyaluran pembiayaan ke segmen ultra mikro terus tumbuh.

        Hingga Agustus 2022, tercatat realisasi pembiayaan PNM untuk sektor ultra mikro melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) mencapai Rp 39,71 triliun, dengan outstanding sebesar Rp 32,98 triliun. Baca Juga: Erick Thohir Apresiasi Sinergi BRI, PNM dan Pegadaian Bangkitkan UMKM

        Kepala Divisi Pengawasan dan Monitoring 1 PNM Octo Wibisono mengatakan, ultra mikro menjadi segmen yang cukup kuat terhadap berbagai tekanan termasuk lonjakan inflasi yang terjadi saat ini.

        "Memang golongan ultra mikro ini paling resilience, paling kuat," ujarnya dalam Webinar Ekspansi Kredit Sektor UMKM di Tengah Ancaman Inflasi, Rabu (21/9/2022).

        Lebih lanjut, katanya, pertumbuhan pembiayaan itu juga berimbas pada jumlah nasabah program PNM Mekaar yang terus meningkat. Perseroan mencatat, sampai dengan Agustus 2022, jumlahnya telah mencapai 12,88 juta nasabah.

        "Kami masih bisa tumbuh, untung dengan baik, dan kami juga masih bisa melayani ultra mikro dengan baik," kata Octo.

        Dia membeberkan, PNM tetap fokus melakukan pendampingan kepada nasabah. Hal ini penting untuk menjaga momentum pertumbuhan pembiayaan ultra mikro di tengah kondisi perekonomian yang penuh ketidakpastian.

        Dengan demikian, meskipun pembiayaan PNM Mekaar sifatnya tanpa agunan, nasabah diharapkan dapat menjalankan bisnisnya dengan baik, bahkan diharapkan dapat naik kelas.

        Jika nasabah tersebut sudah naik kelas, PNM menyediakan program pembiayaan lain, yakni program Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM), di mana saat ini jumlah nasabahnya sudah mencapai 79.540 nasabah.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: