Belasungkawa Disampaikan Dubes Rusia hingga Amerika untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Duta besar (Dubes) negara sahabat ikut menyampaikan belasungkawa atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang membuat duka pada persepakbolaan Tanah Air.

Dubes Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva menyampaikan ucapan duka atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, di akun media sosial Twitter dan Telegram-nya, Minggu (2/10/2022).

Baca Juga: Gas Air Mata yang Dipakai Polisi dalam Stadion Bikin Asing Kaget: Gas Pengendali Massa Dilarang

"Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva dan seluruh staf Kedubes Rusia di Jakarta mengucapkan belasungkawa yang mendalam terkait tragedi di Malang," bunyi postingan tersebut.

"Turut berduka cita bersama dengan kerabat mereka yang meninggal dunia. (Kami) mengharapkan agar mereka yang luka-luka cepat pulih kembali," sambung postingan tersebut.

Hal senada juga dilontarkan Dubes Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins.  

"Turut berduka cita atas jatuhnya korban jiwa dalam insiden yang terjadi di pertandingan sepak bola di Malang. Doa kami menyertai keluarga para korban," tulis Dubes Jenkins di akun Twitter @DubesInggris.

Sementara itu, Kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya terus memantau kejadian dan meminta warganya menghubungi Kedutaan Besar (Kedubes) jika membutuhkan bantuan.

"Kami sedang memantau situasi setelah kejadian tadi malam di Malang. Setiap warga negara Amerika yang membutuhkan bantuan segera dapat menghubungi Petugas Tugas Kedutaan Besar AS untuk bantuan langsung. Silahkan hubungi (031) 2975300," tulis akun Twitter Konjen AS di Surabaya, @USConGenSby.

Data BPPD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jatim pada pukul 10.30 menyebut, 174 korban tewas. Total 11 orang luka berat. Sementara ratusan luka iringan. 

Arema FC kalah dari Persebaya Surabaya 2-3 dalam laga 'Derby Jawa Timur' pada lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). Suporter tuan rumah yang tak terima kekalahan tim kesayangannya langsung mengamuk selepas laga.

Di situlah tragedi dimulai. Pihak suporter dan kepolisian bentrok, sampai-sampai gas air mata dilepas ke arah tribun penonton. Para penonton kesulitan keluar, ada yang terinjak-injak, dan sesak nafas karena efek gas air mata. Laga sepakbola yang berujung maut.