Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gas Air Mata yang Dipakai Polisi dalam Stadion Bikin Asing Kaget: Gas Pengendali Massa Dilarang

Gas Air Mata yang Dipakai Polisi dalam Stadion Bikin Asing Kaget: Gas Pengendali Massa Dilarang Kredit Foto: Suara.com
Warta Ekonomi, London -

Penggunaan gas air mata oleh polisi dalam Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (1/10/2022) yang telah menyalahi aturan organisasi sepak bola internasional FIFA menjadi sorotan banyak media asing. 

Salah satunya adalah media asal Inggris, The Guardian, yang memberitakan penggunaan gas air mata di Stadion Kanjuruhan di tengah upaya para suporter untuk meninggalkan lokasi.

Baca Juga: Biadab! 127 Orang Tewas Akibat Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang

“Beberapa gambar yang diambil dari dalam stadion menunjukkan gas air mata dalam jumlah besar serta orang-orang yang mencoba memanjat pagar,” sebut The Guardian dalam artikelnya.

Media Inggris lainnya, BBC, juga mengkritik keputusan aparat kepolisian untuk menembakkan tear gas di saat FIFA telah secara tegas melarang penggunaannya dalam pertandingan sepak bola.

“FIFA, badan sepak bola dunia, menyatakan bahwa ‘gas pengendali massa’ tidak boleh dibawa atau digunakan oleh panitia pertandingan atau polisi,” tulis BBC.

Artikel BBC itu juga menyebut bahwa kekerasan bukan hal yang asing di sepak bola Indonesia dan membandingkan tragedi di Stadion Kanjuruhan dengan tragedi di Stadion Hillsborough tahun 1989 yang menewaskan 97 suporter Liverpool.

Tragedi di Stadion Kanjuruhan sendiri terjadi usai berakhirnya pertandingan Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya.

Usai peluit panjang dibunyikan wasit, ribuan Aremania (pendukung Arema) menerobos masuk ke dalam stadion usai timnya kalah 2-3 atas Persebaya.

Untuk mengurai massa, aparat kepolisan menembakan gas air mata. Alih-alih membubarkan kerumunan di dalam stadion, tembakan gas air mata itu malah membuat suporter yang berada di atas tribun stadion berjatuhan. Desak-desakan juga tidak dapat dihindari ketika ribuan pendukung mencoba meninggalkan area staion.

Total 130 supporter dinyatakan tewas dalam tragedi ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: