Unggah Swafoto dengan Baliho Puan Maharani, Ganjar Pranowo: Saya kan Kader Toh!

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengunggah swafoto dirinya berdiri di bawah baliho Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP bertuliskan '2024 Menang Spektakuler, Hattrick! di akun Instagramnya, Minggu (2/10).  

Menanggapi hal itu, Ganjar mengatakan unggahannya tersebut memiliki makna tersendiri. Ganjar mengatakan, foto itu tersirat makna bahwa PDIP Perjuangan harus menang tiga kali dalam Pemilu 2024 mendatang. 

"Ada dong, kan PDI Perjuangan mesti menang hattrick," kata Ganjar di Hotel Gumaya, Kota Semarang, Jateng, Selasa (4/10).

Baca Juga: Gawat! Jika Kejadian seperti Ini, Ganjar Pranowo Bisa Dikalahkan Anies Baswedan

Ganjar ditanya apakah unggahannya yang berfoto di bawah baliho DPD PDIP Jateng memiliki makna. 

Ganjar menjelaskan, dalam baliho tersebut tercantum tulisan DPD PDI Perjuangan Jateng. Ganjar pun menegaskan bahwa dirinya adalah kader PDI Perjuangan. 

"Dan itu kan ada DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah. Saya kan kader toh," kata Ganjar. 

Ganjar tampak berpose mengacungkan kedua jempolnya di baliho bertanda DPD PDI Perjuangan Jateng. "Siap! @pdiperjuangan," tulis Ganjar dalam postingan tersebut. 

Baca Juga: PSI Tiba-tiba Deklarasikan Ganjar Pranowo Sebagai Capres, Pacul PDIP: Terserah!

Sebelumnya, Ganjar yang merupakan kader PDIP santer dikabarkan kandidat capres 2024 terkuat. Dalam beberapa bulan terakhir, Ganjar selalu berada di puncak elektabilitas capres 2024 berbagai lembaga survei. 

Salah satunya Charta Politika menunjukkan Ganjar menempati posisi pertama dengan elektabilitas 31,3 persen. Sementara, tokoh-tokoh lain seperti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berada di bawahnya. 

Baca Juga: Analisa Realistis dan Gak Ribet, Anies Baswedan Lawan Ganjar Pranowo, Hampir Dipastikan Hasilnya...

"Pada simulasi 10 nama, Ganjar Pranowo 31,3 persen, Prabowo Subianto 24, dan Anies Baswedan 20,6 persen mendapatkan elektabilitas tertinggi," demikian siaran pers Charta Politika Indonesia, Kamis (22/9). 

Survei tersebut dilakukan pada 6-13 September 2022 dengan jumlah sampel sebanyak 1.220 dengan margin of error 2,82 persen. Kriteria responden berusia minimal 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih.