Presiden Filipina Berani Ucapkan Kalimat Ini, Rusia Bisa Girang Bukan Main

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr pada Rabu (5/10/2022) mengatakan negaranya mungkin perlu beralih ke Rusia untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar di tengah kenaikan harga energi global.

Berbicara kepada Manila Overseas Press Club, Marcos, yang juga menteri pertanian, mengatakan Filipina mungkin juga akan berurusan dengan Rusia untuk pasokan pupuk.

Baca Juga: Gak Disetop, Ini Alasan Raksasa Energi Italia Lanjutkan Terima Gas dari Rusia

"Kami mengambil pandangan yang sangat seimbang karena kebenarannya adalah, kami mungkin harus berurusan dengan Rusia untuk bahan bakar, untuk pupuk," kata Marcos, dilansir Reuters.

Filipina seperti banyak negara bergulat dengan inflasi yang melonjak, karena kesengsaraan pasokan yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina. Filipina, sekutu pertahanan AS, belum menjatuhkan sanksi apa pun terhadap Rusia.

Marcos, putra dan senama mendiang orang kuat yang memerintah Filipina selama dua dekade, juga mengatakan dia ingin negaranya memainkan peran kunci dalam mempromosikan perdamaian regional, di tengah tantangan yang ditimbulkan oleh ketegangan Korea Utara dan China-Taiwan.

“Kami berharap bisa menjadi bagian dari yang memimpin, yang memimpin upaya perdamaian,” katanya.

Dia mengatakan dia akan mengusulkan pendekatan baru terhadap krisis di Myanmar pada pertemuan mendatang Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada bulan November, yang dapat melibatkan keterlibatan pemerintah militer secara langsung.