Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Isu Ijazah Palsu Jokowi Cuma Bikin Gaduh, KSP: Narasinya Miskin Empati

        Isu Ijazah Palsu Jokowi Cuma Bikin Gaduh, KSP: Narasinya Miskin Empati Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kehebohan soal keaslian ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) ditanggapi oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Joanes Joko. Dia meminta publik agar tidak mudah terhasut pada isu-isu yang belum terkonfirmasi kebenarannya.

        Joanes mengajak agar publik mulai fokus pada isu kenegaraan yang lebih besar dampaknya bagi masyarakat.

        Baca Juga: Senasib dengan Jokowi Dituduh Pakai Ijazah Palsu, Gibran Sindir Dokter Tifa: Coba Fotonya Dianalisa, Siapa Tahu Hasil...

        "Indonesia telah menorehkan prestasi karena menjadi salah satu negara di dunia yang tangguh menangani pandemi Covid-19. Sayangnya, prestasi membanggakan yang harusnya dielu-elukan ini malah tidak terlihat karena berkembangnya tuduhan ijazah palsu Presiden," kata Joko, dikutip dari siaran pers KSP, Kamis (13/10/2022).

        Joko juga menegaskan, publik tidak perlu fokus untuk mencari tahu motif dan pelaku di balik tuduhan ijazah palsu Presiden Jokowi. Sebaliknya, ia mengajak agar semua pihak mengerahkan pikiran dan tenaga menghadapi ketidakpastian global ke depan. Tuduhan ijazah palsu yang belakangan ini berkembang pun dinilainya hanya membuat kegaduhan saja.

        "Tuduhan ijazah palsu ini tidak lebih dari kegaduhan membabi buta. Narasinya miskin empati terhadap situasi krisis global yang saat ini sedang dihadapi," kata dia.

        Lebih lanjut, Joko menjelaskan bahwa Indonesia memiliki prestasi membanggakan yang patut diapresiasi dan mendapatkan perhatian dari publik. Misalnya, terkait capaian ekonomi Indonesia yang tetap tangguh bahkan di tengah goncangan pandemi Covid-19.

        Perlu diketahui, ekonomi Indonesia mampu tumbuh 5 persen selama tiga triwulan berturut-turut, termasuk di Q2-2022. Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu mencapai target 5,2 persen di 2022, dan pada 2023 pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan 5,3 persen.

        Baca Juga: Walau Penggugat Ijazah Palsu Sudah Dibui, Loyalis Jokowi Belum Puas: Mereka Harus Dihukum...

        Selain itu, dunia juga mengapresiasi kepemimpinan Indonesia dalam G20 yang konsisten mengkampanyekan perdamaian, kesetaraan serta ketahanan menghadapi krisis ekonomi, pangan, dan energi.

        "Namun, sama seperti banyak negara lain di dunia, Indonesia juga tengah bersiap menghadapi krisis global. Mari pikirkan bagaimana caranya agar bangsa Indonesia tetap sejahtera, kebutuhan keluarga tetap terpenuhi, dan bahan pangan tetap terjangkau. Kita harus mencurahkan energi dan pikiran untuk hal-hal yang produktif demi maslahat masyarakat banyak," ujar Joko.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: