Kekuatan Budaya Indonesia Bersaing di Ranah Media Digital

Membahas tentang budaya adalah hal yang sangat Indonesia sekali karena budaya kita menarik. Dari Sabang hingga Merauke tak terhitung jumlahnya budaya yang ada di tiap daerah. Namun, perkembangan wawasan kebangsaan masyarakat Indonesia di era digitalisasi kini makin berkurang. Selain itu, budaya ikut mengabur.

"Hal ini berpengaruh pada menipisnya kesopanan dan kesantunan, saat ini bahkan individu lebih mudah tersinggung karena fokus pada perasaan pribadinya masing-masing," ujar Digital Strategist dan CEO Satmaka Rahaja, M Ilham Faris, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur pada Kamis (13/10/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

Baca Juga: Standar Etika Baru di Ruang Digital dengan Peningkatan Pengguna Internet Dunia

Selain itu, digitalisasi dengan media sosial membawa pada kebebasan berekspresi yang kebablasan. Padahal, digitalisasi seharusnya bisa dimanfaatkan untuk hal positif seperti kegiatan membuat konten menarik seputar budaya. Di mana, digitalisasi budaya memungkinkan masyarakat untuk mendokumentasikan budaya Indonesia yang kaya. Dengan begitu, menjadi cara seseorang untuk berpartisipasi menunjukkan kreativitas dengan cara berkarya di ruang digital.

"Akhir-akhir ini kita sudah dimudahkan dengan berbagai platform ada, TikTok, YouTube, Instagram bahkan sekarang ada Reels, itu sebenarnya memudahkan kita untuk membuat konten-konten menarik yang berhubungan dengan budaya kita," tambahnya.

Beragam konten dalam bentuk foto, video, maupun tulisan, saat ini tersebar di semua media digital. Di tahap ini sebenarnya setiap pengguna media digital sudah punya modal untuk memproduksi konten budaya dalam kehidupan sehari-hari. Di sinilah tantangan yang dihadapi menjadi lebih kompleks sebab di satu sisi harus menghargai perbedaan, tetapi di lain pihak juga dituntut menjaga konten budaya yang diproduksi.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Pengusaha dan Digital Trainee, Graphologist, Diana Aletheia; Digital Strategist dan CEO Satmaka Rahaja, M Ilham Faris; serta mengundang Key Opinion Leader (KOL) Indra Brasco. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi atau instagram @literasidigitalkominfo.