Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ukraina Ketar-ketir, Iran Diminta Kirim Lagi 2 Ribu Drone Kamikaze untuk Rusia

        Ukraina Ketar-ketir, Iran Diminta Kirim Lagi 2 Ribu Drone Kamikaze untuk Rusia Kredit Foto: Reuters/WANA/Tentara Iran
        Warta Ekonomi, Kiev, Ukraina -

        Rusia dilaporkan memesan tambahan 2 ribu drone "bunuh diri" kamikaze dari Iran. Hal ini membuat Teheran berada dalam aliansi militer dengan Moskow.

        Presiden Ukraina menyampaikan hal itu pada Senin (24/10/2022), sambil membenarkan laporan yang beredar bahwa Iran telah mengajari pasukan Rusia untuk menggunakan drone tersebut. Penolakan para pemimpin Israel untuk membantu Kyiv telah mendorong aliansi Iran-Teheran, kata pemimpin Ukraina tersebut.

        Baca Juga: Dituduh Sana-Sini Pakai Drone Iran, Rusia Bikin Pernyataan Tak Terduga

        "Aliansi mereka ini tidak akan terjadi jika politisi Anda hanya membuat satu keputusan … pada tahun 2014, ketika Rusia memulai agresinya terhadap Ukraina," kata Presiden Volodymyr Zelensky.

        "Suara drone Iran yang menjijikkan terdengar di langit kami setiap malam. Menurut intelijen kami, Rusia telah memesan sekitar 2 ribu drone Shahed dari Iran … dan instruktur Iran datang untuk mengajari Rusia cara menggunakannya," tambahnya.

        Zelensky berbicara ketika negara-negara Barat mengatakan bahwa Rusia sedang berencana untuk menggunakan alasan 'ancaman bom yang dicampur dengan bahan nuklir' sebagai dalih atas eskalasi di Ukraina.

        Perselisihan dimulai ketika Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menelepon rekan-rekan Barat pada hari Minggu (23/10). Dalam kontak itu, Shoigu memberi tahu mereka bahwa Moskow mencurigai Kyiv berencana menggunakan apa yang disebut 'bom kotor'. 

        Namun, tuduhan Kremlin itu kemudian ditolak oleh para menteri luar negeri Prancis, Inggris dan Amerika Serikat (AS), yang menegaskan kembali dukungan mereka untuk Ukraina.

        "Negara-negara kami menjelaskan bahwa kami semua menolak tuduhan palsu Rusia bahwa Ukraina sedang bersiap untuk menggunakan bom kotor di wilayahnya sendiri.

        "Dunia akan melihat melalui berbagai cara, bahwa tuduhan ini hanyalah dalih untuk eskalasi," kata mereka.

        Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, tujuan serangan 'bom kotor' oleh Ukraina adalah untuk menyalahkan Rusia atas kontaminasi radioaktif dari peledakan senjata nuklir tingkat rendah.

        "Tujuan dari provokasi ini adalah untuk menuduh Rusia menggunakan senjata pemusnah massal di teater militer Ukraina, dan dengan cara itu, mereka meluncurkan kampanye anti-Rusia yang kuat di dunia," kata kementerian, merujuk teater atau palagan, yang berarti dalam perang adalah area atau tempat terjadinya peritiswa atau perkembangan militer penting.

        Sebaliknya, Zelensky mengatakan tuduhan Rusia justru menjadi tanda bahwa Moskow sendirilah yang merencanakan serangan semacam itu, dan mereka akan menyalahkan Ukraina.

        "Jika Rusia menelepon dan mengatakan bahwa Ukraina diduga sedang mempersiapkan sesuatu, itu berarti satu hal: Rusia telah menyiapkan semua itu. Jadi ketika hari ini Menteri Pertahanan Rusia menjalin komunikasi, dan memanggil para menteri luar negeri dengan cerita tentang apa yang disebut bom nuklir 'kotor', semua orang telah memahami semua itu dengan baik," ucap Zelensky, sebagaimana dikutip Arab News

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: