Masih Berjaya, Ternyata Kunci Sukses Kubu Megawati Gak Cuma Jokowi: Penolakan Mereka Terhadap...
Peneliti senior LSI Denny JA, Ade Mulyana mengatakan ada dua faktor yang menjadikan PDI Perjuangan masih terlihat jaya dalam puncak klasemen.
Survei terbaru dari pihaknya menunjukkan partai wong cilik tersebut sementara unggul dengan persentase 20,9 persen diikuti Partai Golkar dengan 14,5 persen.
Baca Juga: Dewan Kolonel Dijatuhi Sanksi Berat, Puan Maharani: Kami Akan Mengikuti Instruksi Megawati
Hal ini menurut Ade tak lepas dari keterkaitannya dengan Joko Widodo alias Jokowi dan bagaimana partai tersebut selalu menempatkan dirinya bersama keinginan masyarakat.
"Pertama, Jokowi masih populer. Jokowi jauh lebih identik dengan PDIP," kata Ade Mulyana dalam keterangannya, Selasa (1/11/2022).
Dia melanjutkan, survei menunjukkan tingkat kepuasan terhadap Jokowi sebesar 74,2 persen. Sedangkan publik yang menyatakan tidak puas sebanyak 23,8 persen dan dua diantaranya menjawab tidak tahu.
Alasan kedua, lanjut Denny JA, PDIP menjadi salah satu partai yang menolak perpanjangan jabatan presiden dan presiden tiga periode. Publik yang menolak perpanjangan jabatan presiden angkanya mencapai 74,1 persen serta publik yang menolak presiden tiga periode angkanya mencapai 77.2 persen.
Baca Juga: Dewan Kolonel Disanksi Berat Kubu Megawati, Puan Maharani Hanya Bisa Pasrah: Sudah Selesai...
"Dalam hal ini, penolakan PDIP terhadap dua isu tersebut sejalan dengan keinginan rakyat," ujarnya.
Sementara untuk Partai Golkar yang berada di posisi kedua memperoleh persentase 14,5 persen atau hanya terpaut beberapa poin dibandingkan Pileg 2019 yakni 14,78 persen. Ada tiga alasan yang melatarbekalanginya. Ade menyampaikan, pertama terkait kepuasan publik terhadap penanganan Covid-19 yang mencapai angka 76.5 persen.
Publik melihat dua aktor utama yang dikenal luas bertanggung jawab atas penanganan Covid-19 adalah Airlangga Hartarto dan Luhut Panjaitan.
Baca Juga: Relawannya Mau Jokowi Gantikan Megawati, Ganjar Pranowo Tak Berikan Sanksi: Jadikan Pembelajaran...
"Keduanya dikenal sebagai tokoh Golkar," ujarnya.
Sedangkan, dua alasan lainnya Golkar masih unggul, yakni publik optimistis ekonomi rumah tangga tahun depan lebih baik. Publik yang menyatakan ekonomi rumah tangga mereka tahun depan lebih baik berada diatas 60 persen.
Menurutnya, Menteri Koordinator Ekonomi adalah Airlangga Hartarto yang merupakan Ketua Umum Partai Golkar.
"Lalu alasan ketiga, Golkar masih unggul, Golkar dan Ketua Umumnya Airlangga Hartarto (Ketum AH) muncul sebagai game changer/Trendsetter melalui Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), lahirnya KIB mengubah tren politik," ujarnya.
Baca Juga: Tenang Hadapi Isu Jokowi Gantikan Megawati, Elite PDIP Buka-bukaan, Ganjar Pranowo Terancam: Waspada
Survei nasional dilakukan pada 11-20 September 2022 dengan riset kualitatif. Survei menggunakan 1.200 responden di 34 Provinsi di Indonesia. Wawancara dilaksanakan secara tatap muka (face to face interview) dengan margin of error sebesar +/- 2,9 persen. Riset kualitatif dilakukan dengan analis media, Focus Group Discussion (FGD), dan indepth interview.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar