Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksikan inflasi nasional secara tahunan sampai dengan akhir 2022 akan berada di bawah 6,3%, atau lebih rendah dari perkiraan semula yang bisa mencapai 6,6%.
"Semula, saat ada penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM), inflasi pada Oktober 2022 diperkirakan bisa mencapai 6,1% secara tahunan, tetapi realisasinya hanya 5,7%," ujar Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK Keempat Tahun 2022, Kamis (3/11/2022).
Baca Juga: Tekan Inflasi Akhir Tahun, Kenaikan Harga Pangan Harus Segera Diatasi
Adapun inflasi inti pada Oktober 2022 yang mencapai 3,31% (yoy), ini juga masih lebih rendah dari perkiraan sebesar 3,7%. Dengan begitu, pada akhir tahun 2022, inflasi inti diperkirakan akan lebih rendah dari perkiraan awal yang sebesar 4,3% (yoy).
Perry menjelaskan, penyebab dari inflasi yang lebih rendah salah satunya ialah karena adanya koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam mengendalikan harga pangan melalui Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) dan TPID, Gerakan Nasional Pengendalo Inflasi Pangan (GNPIP), serta adanya pemberian insentif kepada kepala daerah yang berhasil menjaga inflasi daerahnya masing-masing.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: