Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Belum Umumkan Capres, KIB Masih Berupaya Memupuk Elektabilitas

        Belum Umumkan Capres, KIB Masih Berupaya Memupuk Elektabilitas Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dinamika internal Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) semakin menarik. Masing-masing partai politik (parpol) anggota KIB mulai melirik kandidat calon presiden (capres) yang berbeda-beda. Namun, ada kemungkinan ntuk tidak segera mendeklarasikan capres KIB juga bisa dimanfaatkan untuk memupuk dan meningkatkan elektabilitas masing-masing.

        Pengamat politik Ray Rangkuti menilai dinamika penentuan capres di KIB akan segera berakhir, kendati saat ini parpol anggota KIB masih berbeda pandangan terkait capres. "Besar dugaan saya, maksimal Maret 2023, mereka sudah mengumumkan itu," tegas  Ray, Jumat (25/11/2022).

        Menurutnya, KIB sebenarnya telah mempunyai calon yang hendak diusung. Besar kemungkinan capres KIB berasal dari eksternal dan tidak akan jauh dari nama seperti Ganjar Pranowo. Saat ini, dinamika internal KIB lebih pada pembahasan cawapres.

        "Artinya apa? Mereka sudah punya figurnya, meskipun mereka berbeda di calon wakil presiden. Level ketua umum yang ada di KIB ini, menurut saya, levelnya wakil presiden," ungkapnya.

        Ray mengungkapkan dinamika internal KIB tidak akan terlalu berpengaruh besar pada soliditas, meskipun KIB juga pasti menghadapi kendala. "Tentu akan ada kendala, tapi saya tidak melihat kendalanya akan sebesar yang dialami Koalisi Perubahan," tambahnya.

        Dikatakan, jika kehilangan salah satu anggota, maka koalisi lain akan cenderung bubar. Berbeda dengan KIB yang jika kehilangan satu anggota masih bisa bertahan dengan mencari pengganti parpol lain.

        "Tapi kalau mereka (KIB) satu mogok, masih memungkinkan partai lain masuk ke dalam," ujar pendiri Lingkar Madani (Lima) itu.

        Kecenderungan untuk tidak segera mendeklarasikan capres KIB juga bisa dimanfaatkan untuk memupuk dan meningkatkan elektabilitas masing-masing.

        "Dengan cara begitu juga mereka masih memungkinkan untuk terus memupuk elektabilitas masing-masing orang," tandasnya.

        Selain itu, parpol anggota KIB juga sama-sama duduk di barisan pendukung pemerintah. Artinya KIB menghormati arahan Presiden Joko Widodo. 

        "Saya kira iya. Kan semua orang ini di kabinet. Jadi mereka menghormati apa yang disampaikan oleh Pak Jokowi. Tidak perlu buru-buru," pungkasnya.

        Sebelumnya sejumlah dewan pengurus wilayah partai persatuan pembangunan mendeklarasikan untuk mendukung Ganjar Pranowo. Plt Ketua Umum PPP M Mardiono mengatakan, hingga saat ini terdapat 14 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP yang mengusulkan nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo agar diusung menjadi capres pada Pilpres 2024 mendatang.

        Ia menyatakan, usulan dari kader-kadernya di sejumlah daerah itu akan dibawa dalam rapat Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) nanti. "Sekali lagi kami akan bawa ke KIB nanti. Harapan saya ya kalau itu sama calonnya ya sudah menjadi keputusan nanti," ujarnya. 

        Sedangkan Relawan Amanat Indonesia atau ANIES yang mengklaim terdiri dari para pendiri Partai Amanat Nasional menyatakan mendukung Anies Baswedan maju sebagai calon presiden 2024.

        "Dalam rangka menjembatani aspirasi konstituen PAN dalam pemilihan presiden, maka kami dari entitas PAN yang terdiri dari Para Pendiri/Deklarator PAN, Anggota DPR RI, Mantan Anggota DPR RI, Pimpinan/Pengurus, Kader & Simpatisan PAN, telah membentuk ANIES atau AMANAT INDONESIA pada hari Kamis (17/11/2022) lalu di Jakarta," kata Ketua Umum ANIES Sahrin Hamid.

        Sementara itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai KIB percaya diri dengan kesolidan internal koalisi dalam menghadapi Pilpres 2024. "Tentunya KIB percaya diri sebagai poros solid sampe pendaftaran Pilpres 2024," terangnya.

        Menurutnya, kesolidan itu dilatarbelakangi keberadaan Golkar, PAN, dan PPP yang berada di barisan yang sama. Koalisi itu juga sudah mengantongi tiket untuk mencalonkan pasangan capres dan cawapres.

        "Alasannya karena ketiga partai sama-sama pendukung Jokowi yang sudah genap ambang presiden 20 persen dan belum terlihat ada gejolak apapun sampai sekarang," sambungnya.

        Adi menambahkan kepercayaan diri itu terlihat dari pernyataan Ketum Golkar terkait adanya batas waktu bagi partai lain yang hendak bergabung dengan KIB. Kendati internal terus bergerak dinamis, KIB punya beberapa figur untuk dimajukan dalam Pilpres 2024.

        "Yang jelas capres KIB ada nama Airlangga Hartarto yang definitif wajib maju. Tinggal nanti dikomunikasikan ke PAN dan PPP yang pastinya menyorongkan nama lain. PAN misalnya juga menyebut Zulhas akan diusung selain nama Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Ridwan Kamil, dan Erick Tohir. PPP juga begitu ada figur lain yang disebut selain Airlangga," tuturnya.

        Untuk menentukan pasangan capres-cawapres, KIB bakal menempuh perundingan yang alot. "Tinggal ketiga partai berunding, dari masing-masing jagoan capres yang disodorkan siapa kira-kira yang disetujui bersama maju pilpres. Tentu prosesnya alot," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: