Bukan Gara-gara China, Mundurnya Presiden Taiwan Ternyata karena...

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengundurkan diri pada Sabtu (26/11/2022) sebagai pemimpin Partai Progresif Demokratik (DPP). yang berkuasa setelah kehilangan banyak kursi dalam pemilihan lokal di seluruh negeri.

Tsai mengatakan dalam pidato singkat bahwa dia akan memikul tanggung jawab atas kekalahan partainya karena dia memilih kandidat yang mencalonkan diri dalam pemilihan lokal.

Baca Juga: Cicit Chiang Kai-shek Menangkan Pemilu Penting di Taiwan, Penerus Kuomintang?

"Hasilnya mengecewakan harapan kami. Kami dengan rendah hati menerima hasilnya dan menerima keputusan rakyat Taiwan," kata Tsai saat mengajukan pengunduran dirinya. Dia akan tetap sebagai presiden sampai pemilihan presiden pada tahun 2024.

Orang Taiwan memilih wali kota, anggota dewan kota, dan pemimpin lokal lainnya di 13 kabupaten dan di sembilan kota. Ada juga referendum untuk menurunkan usia pemilih dari 20 menjadi 18 tahun.

Meskipun pejabat lokal yang terpilih tidak memiliki pengaruh langsung terhadap kebijakan China Taiwan, Tsai telah membingkai pemungutan suara tersebut untuk menunjukkan pembangkangan terhadap Beijing. Namun, strategi tersebut gagal memobilisasi pemilih.

Hasilnya menunjukkan bahwa ada batasan untuk pesan pemilihan "lawan China dan pertahankan Taiwan" yang dijalankan oleh partai yang berkuasa, kata koresponden DW di Taipei William Yang.