Berpolitik Lewat Masjid, NasDem dan Anies Baswedan Jadi Buruan: Kami Siap Mengerahkan Massa...
Kredit Foto: Kredit foto: Instagram/aniesbaswedan
Gerakan Tolak Pemilu Curang dan Aliansi Pemuda Cinta Demokrasi (APCD) geram dengan manuver dari Anies Baswedan jelang Pilpres 2024.
Keduanya menyorot tajam safari politik yang dilakukan mantan menteri pendidikan tersebut di di Masjid Baiturrahman.
Anies dinilai telah melanggar peraturan dengan mencuri start kampanye. Hal tersebut dinilai bisa menjadi preseden buruk untuk demokrasi di Indonesia.
"Kampanye saja belum, kok sudah mulai manuver curi start duluan. Kami minta Bawaslu bergerak mencari formula agar masalah curi start kampanye ini tidak terulang lagi. Hal ini penting, sebab akan menjadi preseden buruk bagi demokrasi," kata Koordinator Aksi Fajar Utama.
Aliansi Pemuda Cinta Demokrasi (APCD) di sisi lain menilai bahwa Anies sudah melanggar UU No 7 Tahun 2007 tentang pemilu.
Mereka juga menganggap Anies memanfaatkan rumah ibadah yaitu masjid sebagai kampanye identitas.
Baca Juga: Dilaporkan Gegara Curi Start dan Politisasi Masjid, NasDem Bela Anies Baswedan: Dia Cuma Salat Jumat
Koordinator APCD, Husni Jabal, Selasa, 6 Desember 2022 mendesak Bawaslu untuk melarang tokoh politik berkampanye di rumah ibadah.
"Apabila Bawaslu tidak mengambil tindakan tegas terhadap penggunaan tempat ibadah sebagai sarana kampanye, maka Kami akan mengerahkan massa dalam jumlah yang lebih besar untuk melakukan aksi unjuk rasa dan Bawaslu RI harus bertanggungjawab jika terjadi bentrokan antar pendukung di lapangan."
Baca Juga: Lupa Sama Prabowo, Anies Baswedan Dikuliti Gegara Maju Bareng NasDem: Harusnya Terima Kasih Dulu...
Dia juga menegaskan KPU dapat menolak Partai Nasdem sebagai peserta pemilu karena melanggar ketentuan.
Baca Juga: Grace Natalie Turun Gunung Isi Jabatan Eks Elite PSI, Loyalis Anies Baswedan: Makin Kelihatan Dah...
"Kami minta KPU untuk menolak penetapan Partai NasDem sebagai Peserta Pemilu 2024 dan pendaftaran kandidat Capres Anies Baswedan, karena secara nyata melakukan praktik politik identitas di tempat ibadah."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar