Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rebutan Kursi Jokowi, Kadernya PPP Ramai-ramai Dukung Anies Baswedan: KIB Terlalu Memaksakan...

        Rebutan Kursi Jokowi, Kadernya PPP Ramai-ramai Dukung Anies Baswedan: KIB Terlalu Memaksakan... Kredit Foto: Twitter/Anies Baswedan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Forum Kabah Membangun (FKM) di bawah pimpinan Habil Marati makin santer mendapatkan dukungan dalam usahanya mendorong Anies Baswedan maju di Pilpres 2024.

        Ribuan kader dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) lambat laun bergabung dan turut memberikan suaranya untuk mantan menteri pendidikan tersebut.

        Baca Juga: Gak Apple To Apple! Anies Pasti Kalah Sama Heru Budi: Ngomong Doang Jago, Eksekusinya....

        Bahkan sudah tersiar kabar akan adanya partai baru yang akan bergabung dengan barisan Koalisi Perubahan.

        Walau belum resmi, Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat terus menyatakan solid dan hanya menunggu waktu yang tepat untuk deklarasi koalisi.

        “Mengenai perkembangan yang ada, Partai lain disebut akan berlabuh untuk menjatuhkan dukungan ke Anies Baswedan,” kata Buddykuofficial.

        Buddykuofficial menyorot bagaimana PPP akan aman dan tak memiliki kendala jika hengkang dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

        Hal tersebut karena partai tersebut tak akan mempengaruhi kesempatan dua partai lainnya, Partai Golkar maupun Partai Amanat Nasional untuk ikut Pemilu 2024.

        “Bisa juga yang bergabung adalah PPP. Karena kalau (PPP) gabung itu sesungguhnya tidak memengaruhi KIB. Jadi Golkar dengan 85 kursi plus PAN sudah cukup menyalonkan presiden,” jelasnya.

        Baca Juga: Ditanya Soal Dukungannya ke Anies Baswedan, Ketum Partai Hanura: Sorry Aja Ya…

        Namun, Netizen mengingatkan akan berdampak buruk bagi PPP bila mencalonkan capres dari kalangan nasionalis. Kata dia, hal itu bertolak belakang dengan historis partai dan kadernya sendiri dan akan berdampak pada PPP yang bisa tidak masuk Senayan.

        Akun @Muhammad_Rusli men­yarankan PPP bergabung dalam Koalisi Perubahan yang mendukung Anies Baswedan. Hal itu, kata dia, lebih untung agar partai & calegnya bisa mendapat simpati masyarakat. “Mantab PPP akar rumputnya mendukung Anies Baswesan,” puji @Agus_Purnomo.

        Menurut @Antonius_Pager, kader PPP banyak sekali yang mendukung Anies. Soalnya, kata dia, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar tidak sesuai dengan aspirasi akar rumput PPP.

        Baca Juga: Anies Baswedan Bersih dari Oligarki bagaikan Mimpi di Siang Bolong? Refly Harun Blak-blakan: Surya Paloh Itu Oligarki...

        “KIB terlalu memaksakan agenda elite ketimbang arus bawah,” kata @Antonius_Pager. “Anies Baswedan merupakan pilihan yang paling rasional dan bukan petugas partai,” kata @Agus_Suyanto.

        Akun @Khutbi_Ali mengingatkan PPP akan berada di ujung tanduk bila tidak mendukung Anies Baswedan. Kata dia, PPP bisa-bisa tidak masuk Senayan karena salah memberi dukungan Capres-Cawapres 2024.

        “Akan berdampak buruk bagi PPP bila mencalonkan capres nasionalis, karena ri­wayat, historis kader dan simpatisan akan bertolak belakang,” kata @Andre.

        Senada dilontarkan @Moch_Romli. Dia mewanti-wanti PPP bila mendukung capres tidak sesuai dengan mayoritas konstituennya yang notabene umat Islam. Kata dia, bila PPP menjatuhkan pilihan lain, sebaiknya lambang partai diganti saja.

        “Setiap partai masih gila jabatan menteri. Sehingga, umumnya partai akan mencari aman dengan mendukung capres yang diperkirakan menang,” ungkap @Sri_Hono.

        Menurut @Trikoryadi_yadi, sekarang partai sudah tidak dilirik bila mencalonkan capres. Kata dia, masyarakat lebih memilih figur personal dan figur yang lagi didukung mayoritas publik.

        Baca Juga: Baru Saja Dinilai Duet Emasnya Anies Baswedan, Khofifah Tiba-tiba Kena Gerebek KPK, Ada Apa?

        “Semoga pada Pemilu 2024 banyak politikus yang waras dan berakal sehat. Selama Indonesia merdeka, hanya mereka dan para penjahat yang menikmati kes­ejahteraan,” ujar @Sunaryo_hadi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: