Ke Mana Surya Paloh saat Pentolan PKS dan Demokrat Bertemu?

Menjelang tahun politik, terdapat beberapa pertemuan antarpara petinggi partai yang dilakukan dalam rangka merencanakan strategi pemenangan dan koalisi pengusungan capres dan cawapres. Salah satunya adalah Koalisi Perubahan yang santer diisukan dengan formasi NasDem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Kendati demikian, dalam perjamuan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dengan Ketua Majelis Syuro PKS, K.H Salim Segaf Al-Jufri, di kediaman SBY, Cikeas, Bogor, pada Rabu (21/12/22) lalu tidak terlihat Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.

Baca Juga: Nasdem Klaim Sosok Anies Baswedan Tidak Bisa Asal Dikaitkan dengan Politik Identitas

Menanggapi kealpaan Ketua Umum NasDem, Juru Bicara PKS, Pipin Sopian, menuturkan bahwa jadwal Surya Paloh belum berjodoh dengan agenda pertemuan partainya dengan Demokrat.

Dia menyebut, saat ini Surya Paloh tengah berada di luar negeri. Kendati demikian, dia menyebut akan menentukan waktu untuk menggelar pertemuan para petinggi mitra Koalisi Perubahan yang santer dibicarakan.

"Karena dia ada di luar negeri atau sedang tidak ada di tempat. Saya kira rencana juga, mudah-mudahan kita cari waktu yang pas," kata Pipin saat ditemui wartawan di Cipta Hotel, Jakarta, Jumat (23/12/2022).

Dia juga menegaskan, baik PKS, Demokrat, maupun NasDem tinggal menunggu momentum untuk menggelar pertemuan akbar. Dalam hal ini, Pipin juga menyebut bahwa Salim akan bertemu dengan Surya Paloh.

"Mudah-mudahan antara Pak Doktor Salim dan Surya Paloh. Saya kira ini masalah momentum saja," tegasnya.

Sebelumnya, Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riekfy Harsya, menuturkan, pertemuan Salim dan SBY membahas beberapa isu politik aktual yang terjadi saat ini. Salah satunya, kata Riefky, membahas isu penundaan pemilu.

Baca Juga: Nasdem Yakin Sindiran Presiden Jokowi Bukan untuk Anies Baswedan: Justru yang Punya ‘Kendaraan’ Itu Mbak Puan!

"Kami membahas berbagai isu terkini yang menjadi perhatian rakyat, bahkan juga perhatian dunia internasional. Ini termasuk isu penundaan pemilu yang belakangan dihembuskan lagi," kata Riefky dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/12/2022).