Kantongi Rp8,8 Triliun, Bumi Serpong Damai Lampaui Target Prapenjualan Hingga 14%

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) baru saja mencetak prestasi dengan memperoleh hasil prapenjualan yang fantastis. Berdasarkan rilisan resmi, diketahui bahwa perusahaan pengembangan real estat tersebut berhasil mengantongi Rp8,8 triliun dan melampaui target perusahaan hingga 14%.

Direktur Bumi Serpong Damai, Hermawan Wijaya, menyampaikan bahwa pada awal tahun lalu, target yang ditetapkan sebenarnya berada di angka Rp7,7 triliun. Dengan begitu, Bumi Serpong Damai tentunya boleh berbangga diri mengingat pencapaian tersebut bisa diraih karena tingginya minat pembeli terhadap produk yang mereka tawarkan.

Baca Juga: Luncurkan Program Subsidi Smart Move, Sinar Mas Land Optimistis BSDE Jadi Kontributor Terbesar

"Prapenjualan residensial tercatat sebesar Rp5,1 triliun yang mewakili kontribusi 58% dari total penjualan yang dicapai perusahaan. Ini adalah prestasi yang signifikan bagi kami, menunjukkan permintaan yang kuat untuk properti residensial," ujar Hermawan dalam keterangan resmi, Jakarta, Senin, 30 Januari 2023.

Selain residensial, kelompok usaha Sinar Mas Land itu juga memperoleh hasil impresif untuk prapenjualan unit bisnis komersial (lahan komersial, apartemen strata-title, dan rumah toko) serta penjualan tanah joint venture. Nominal yang dihasilkan untuk prapenjualan unit bisnis komersial mencapai Rp1,2 triliun, sedangkan nominal yang didapatkan dari penjualan tanah joint venture menembus angka Rp1,16 triliun.

Baca Juga: Paraga Artamida Tambah Lagi Koleksi Saham BSD Sebanyak 11.489.900 Lembar

“Pendapatan prapenjualan Bumi Serpong Damai pada kuartal keempat tahun 2022 meningkat 2% atau bertambah Rp43 miliar berkat peluncuran yang berkelanjutan untuk segmen laris, seperti segmen menengah dan segmen menengah atas,” tambahnya.

Hermawan menjelaskan bahwa target pasar produk yang diluncurkan dibagi ke dalam beberapa persentase. Bumi Serpong Damai menetapkan persentase sebesar 42% untuk produk yang diluncurkan dijual dengan harga Rp1–3 miliar per unit, 24% untuk produk seharga Rp3–5 miliar per unit, 18% untuk produk yang dibanderol dengan harga Rp5–10 miliar per unit (upper class), dan 16% untuk produk seharga lebih dari Rp10 miliar (premium).

Baca Juga: Gak Main-main, BSD Kantongi Pinjaman Hingga Rp1 Triliun dari BNI

“Selain tingginya minat masyarakat terhadap produk perumahan yang ditawarkan perusahaan, adanya hunian yang berkualitas, program promosi, KPR bank, dan kebijakan pemerintah juga ikut memainkan peranan penting dalam terlampauinya target perusahaan,” tutupnya.