Inflasi AS Capai 6%, Harga Bitcoin Tembus Nilai US$26K

Departmen Tenaga Kerja Amerika Serikat telah merilis Indeks Harga Konsumen (IHK) terbaru untuk Februari 2023 yang menyebabkan kenaikan harga Bitcoin (BTC) secara signifikan mencapai lebih dari US$26.000.

Dilansir dari Cointelegraph pada Rabu (15/3/2023), IHK Februari naik 0,4% berdasarkan penyesuaian musiman dan catatan indeks semua item menunjukkan bahwa inflasi meningkat sebesar 6% selama setahun terakhir.

Meski pasar konvensional bergejolak setelah rilis IHK terbaru tersebut, namun data dari CoinMarketCap menunjukkan bahwa pasar kripto bereaksi positif di mana harga BTC dan juga Ether (ETH) mengalami lonjakan harga.

Baca Juga: SVB Runtuh, Komunitas Kripto Kembali Jagokan Bitcoin

Pada dasarnya, IHK mengukur perubahan rata-rata dari waktu ke waktu dalam harga konsumen untuk sekeranjang barang dan jasa yang dihitung oleh Biro Statistik Tenaga Kerja dan digunakan sebagai indikator inflasi.

IHK ini mencerminkan pola pengeluaran konsumen pada barang-barang seperti makanan, perumahan, transportasi, pakaian, perawatan medis, dan rekreasi. Selain itu, IHK ada untuk digunakan sebagai faktor penyesuaian upah, tunjangan, dan pembayaran jaminan sosial untuk inflasi, mengukur kinerja ekonomi, dan menetapan kebijakan moneter.

Menanggapi rilis IHK tersebut, komunitas kripto yang lebih luas menawarkan berbagai pandangannya pada 14 Maret lalu. Termasuk salah satunya adalah salah satu pendiri dan mitra Morgan Creek Digital Anthony Pomliano yang membertimbangkan pembaruan IHK dalam serangkaian cuitannya di akun Twitter pribadinya, ia memberikan apresiasi harga BTC sebagai tanggapan terhadap angka inflasi terbaru.