Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Huru-hara Piala Dunia U-20, Ganjar Pranowo Menjelma Jadi Sosok Antitesis Jokowi, Permainan Kampanye Akan ke Arah...

        Huru-hara Piala Dunia U-20, Ganjar Pranowo Menjelma Jadi Sosok Antitesis Jokowi, Permainan Kampanye Akan ke Arah... Kredit Foto: Instagram/Ganjar Pranowo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, membongkar kemungkinan perubahan dukungan dari Presiden Joko Wiodo (Jokowi) kepada para tokoh calon presiden (capres) usai huru-hara pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

        Setelah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyuarakan penolakannya terhadap Timnas Israel, ia dituding jadi dalang keputusan FIFA hingga membuatnya diserang habis-habisan. Terkait hal ini, ada yang memprediksi Jokowi bakal menarik dukungan yang selama ini ditunjukkannya kepada Ganjar.

        Baca Juga: Panjang Lebar Ganjar Klarifikasi Sikapnya Usai Diserang Habis-habisan, Netizen Masih Kesal: Fix Blacklist Capres Ini!

        Menurut Qodari, gara-gara urusan Pildun U-20, publik kini menganggap Ganjar bukan lagi representasi dari Jokowi, tapi sudah jadi antitesa Jokowi.

        "Permainan kampanyenya akan ke arah sana. Ganjar Pranowo menjadi antitesis bagi Jokowi," kata Qodari seperti dilihat di kanal YouTube Total Politik, kemarin.

        Sehingga konstelasi Pilpres 2024 bisa saja berubah. Bahkan, perubahan itu akan mengubah pemilih Ganjar. Mengingat selama ini pemilih Ganjar merupakan pemilih Jokowi.

        Baca Juga: Kecewa Indonesia Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Ganjar: Jangan Serang Istri-Anak Saya!

        "Saya bilang mengubah konstelasi karena selama ini Pak Jokowi itu membawa Ganjar di kanannya dan Prabowo di kirinya. Jadi, ke depan frekuensinya akan berubah," sebut dia.

        Senada, Ketua Dewan Pakar PAN, Dradjad Wibowo menduga perkara ini bisa membuat Jokowi membuang muka ke Ganjar. Maksudnya Ganjar tak akan mendapat dukungan lagi dari Jokowi.

        "Saya rasa memang dampak politik dari batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 akan besar terhadap Pilpres. Kalau terhadap Pileg, hemat saya dampaknya minimal," duga Dradjad kepada wartawan, kemarin.

        Menurut Dradjad, Jokowi kecewa terhadap pencabutan status tuan rumah. Sebab, proses keterpilihan RI menjadi tuan rumah melalui proses yang panjang. Terlebih lagi, Dubes Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun tidak mempersoalkan kehadiran Israel di Piala Dunia U-20.

        Baca Juga: Buat Blunder Fatal Soal Timnas Israel, Loyalitas Ganjar Pranowo ke Jokowi Mulai Dipertanyakan: Membangkang!

        Apakah Prabowo dan Anies yang akan diuntungkan? Juru Bicara PKS, Ahmad Mabruri menilai terlalu jauh, kalau Anies akan mencari keuntungan dari kisruh Pildun ini. Dia menegaskan, Anies dan pendukungnya tidak ingin mengkambinghitamkan siapapun dalam perkara ini. Apalagi sampai merasa Anies diuntungkan.

        "Saya kira perkembangan politik msih sangat dinamis," kata Juru Bicara PKS, Ahmad Mabruri kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

        Hal senada juga disampaikan Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar. Dia menegaskan, Prabowo tidak merasa diuntungkan atau dirugikan dalam batalnya Indonesia sebagi tuan rumah Pildun U-20.

        Baca Juga: Bongkar Alasan Ganjar Tolak Timnas Israel Berujung Hujatan Netizen, Ade Armando: Antara Diuji Loyalitasnya atau Ditumbalkan PDIP

        "Olahraga dan prestasinya adalah ranah kebangsaan. Kita semuanya harus gotong royong, saling dukung dan bantu untuk kepentingan nasional, bukan tentang insentif dan disinsentif politik. Semua dari kita tidak menginginkan peristiwa pembatalan ini terjadi," kata Dahnil kepada Rakyat Merdeka.

        "Kita harus dukung timnas kita harus tetap bangkit dan menginspirasi persatuan nasional," sambung Dahnil.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: