Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dibatasinya Lalu Lintas Angkutan Barang, Jalan Tol dan Non Tol Ini Tak Boleh Dilewati Saat Lebaran

        Dibatasinya Lalu Lintas Angkutan Barang, Jalan Tol dan Non Tol Ini Tak Boleh Dilewati Saat Lebaran Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah memberlakukan sejumlah ketentuan terkait lalu lintas saat arus mudik Lebaran tahun 2023.  Termasuk, membatasi operasional angkutan barang. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hendro Sugiatno mengatakan, kebijakan itu diambil demi menjamin keselamatan, keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas.

        "Pengaturan pembatasan operasional angkutan barang ini diberlakukan pada ruas jalan tol dan non tol dengan ketentuan waktu pengaturan lalu lintas untuk masa arus mudik diberlakukan mulai Senin, 17 April 2023 pukul 16.00 sampai dengan hari Jumat, 21 April 2023 pukul 24.00 waktu setempat," kata Hendro dalam keterangannya, Rabu (5/4/2023).

        Baca Juga: Menjelang Mudik, DPR Desak Kemenhub Segera Atasi Mahalnya Harga Tiket Moda Transportasi

        Sementara untuk arus balik periode 1 berlaku mulai Senin, 24 April 2023 pukul 00.00 sampai dengan hari Rabu, 26 April 2023 pukul 08.00 waktu setempat. Hendro mengungkapkan bagi arus balik periode 2 berlaku mulai hari Sabtu, 29 April 2023 pukul 00.00 sampai dengan hari Selasa, 2 Mei 2023 pukul 08.00 waktu setempat.

        Berikut ruas jalan tol yang dibatasi ialah:

        1. Lampung dan Sumatera Selatan: Bakauheni–Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung.
        2. DKI Jakarta – Banten: Jakarta – Tangerang– Merak.
        3. DKI Jakarta:
          Prof. DR. Ir. Sedyatmo;
          Jakarta Outer Ring Road (JORR); dan
          Dalam Kota Jakarta.
        4. DKI Jakarta dan Jawa Barat:
          Jakarta – Bogor – Ciawi – Cigombong;
          Cigombong – Cibadak (Fungsional);
          Bekasi – Cawang – Kampung Melayu; dan
          Jakarta – Cikampek.
        5. Jawa Barat:
          Cikampek – Purwakarta – Padalarang – Cileunyi;
          Cikampek – Palimanan – Kanci;
          Jakarta – Cikampek II Selatan (Fungsional);
          Cileunyi – Cimalaka; dan
          Cimalaka – Dawuan (Fungsional);
        6. Jawa Barat - Jawa Tengah: Kanci – Pejagan;
        7. Jawa Tengah:
          Pejagan – Pemalang – Batang – Semarang;
          Krapyak – Jatingaleh, (Semarang);
          Jatingaleh – Srondol, (Semarang);
          Jatingaleh – Muktiharjo, (Semarang);
          Semarang – Solo – Ngawi;
          Semarang – Demak; dan
          Jogja – Solo (Fungsional).
        8. Jawa Timur:
          Ngawi-Kertosono – Mojokerto – Surabaya – Gempol– Pasuruan – Probolinggo;
          Surabaya – Gresik; dan
          Pandaan – Malang. 

        Sementara itu ruas jalan non tol yang berlaku pembatasan yaitu sebagai berikut:

        Baca Juga: Jelang Lebaran, BPH Migas Jamin Ketersediaan BBM di Maluku

        1. Sumatera Utara:
          Medan – Berastagi; dan
          Pematang Siantar – Parapat Simalungun – Porsea.
        2. Jambi dan Sumatera Barat:
          Jambi – Sarolangun – Padang;
          Jambi – Tebo – Padang;
          Jambi – Sengeti – Padang; dan
          Padang – Bukit Tinggi.
        3. Jambi – Sumatera Selatan – Lampung: Jambi – Palembang – Lampung.
        4. DKI Jakarta – Banten: Jakarta – Tangerang – Serang– Cilegon – Merak.
        5. Banten:
          Merak – Cilegon – Lingkar Selatan Cilegon – Anyer –Labuhan;
          Jalan Raya Merdeka – Jalan Raya Gatot Subroto;
          Serang – Pandeglang – Labuhan.
        6. DKI Jakarta – Jawa Barat: Jakarta – Bekasi –Cikampek – Pamanukan – Cirebon.
        7. Jawa Barat:
          Bandung – Nagreg – Tasikmalaya – Ciamis – Banjar;
          Bandung – Sumedang – Majalengka; dan
          Bogor – Ciawi – Sukabumi – Cianjur.
        8. Jawa Barat – Jawa Tengah: Cirebon – Brebes.
        9. Jawa Tengah:
          Solo – Klaten – Yogyakarta;
          Brebes – Tegal – Pemalang – Pekalongan – Batang –Kendal – Semarang – Demak;
          Bawen – Magelang – Yogyakarta; dan
          Tegal – Purwokerto.
        10. Jawa Tengah – Jawa Timur: Solo – Ngawi.
        11. Yogyakarta:
          Jogja – Wates;
          Jogja – Sleman – Magelang;
          Jogja – Wonosari; dan
          Jalur Jalan Lintas Selatan (jalan Daendeles).
        12. Jawa Timur:
          Pandaan – Malang;
          Probolinggo – Lumajang;
          Madiun – Caruban – Jombang; dan
          Banyuwangi – Jember.
        13. Bali: Denpasar – Gilimanuk.

        “Pembatasan ini tidak berlaku bagi angkutan barang pengangkut bahan bakar minyak atau bahan bakar gas, hantaran uang, hewan ternak, pupuk, sepeda motor mudik dan balik gratis, dan barang pokok (beras, tepung terigu/tepung gandum/tepung tapioca, jagung, gula, sayur dan buah–buahan, daging, ikan, daging unggas, minyak goreng dan mentega, susu, telur, garam, kedelai, bawang, dan cabe,” ujarnya lebih lanjut.

        Baca Juga: Kisruh Antara Firli Bahuri dan Brigjen Endar Priantoro, Presiden Jokowi Peringatkan Jangan Bikin Gaduh!

        Angkutan barang yang dikecualikan tersebut harus dilengkapi dengan surat muatan dengan ketentuan yang diterbitkan oleh pemilik barang yang diangkut, surat muatan dengan keterangan jenis barang yang diangkut, tujuan pengiriman barang, dan nama serta alamat pemilik barang.

        Baca Juga: Mencium Tangan Habib Bahar Macam Sudah Dilarang, Manuver Buzzer Jokowi Disorot Tajam: PKI Gaya Baru!

        Surat muatan ini sendiri diharuskan untuk ditempelkan pada kaca depan sebelah kiri dari angkutan barang terkait.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: