Tokoh NU Noval Assegaf Bela Muhammadiyah: Peneliti BRIN Ancam Membunuh dengan Angkuh Tapi Kok Minta Dimaafkan?
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Noval Assegaf mengkritisi pernyataan Ketua PBNU Umarsyah yang meminta pengancam warga Muhammadiyah, Andi Pangerang Hasanuddin, dimaafkan.
Umarsyah beralasan, Andi Pangerang yang merupakan peneliti BRIN itu sudah mengakui kesalahannya dan minta maaf. Ia pun menyebut mestinya kasus ini tidak masik ranah kepolisian.
Noval Assegaf mengungkit kasus Ustaz Maaher, tersangka kasus penghinaan terhadap ulama NU, Habib Luthfi bin Yahya. Ia ditetapkan tersangka usai cuitannya di Twitter.
Pada 3 Desember 2020 ia ditangkap dan ditahan sejak 4 Desember 2020. Lalu pada Februari 2021, Ustaz Maaher meninggal di Rumah Tahanan Mabes Polri.
"Ustad Maaher sudah minta maaf tetap diproses, padahal beliau sedang sakit," ungkapnya, dikutip Rabu (26/4/2023).
Noval pun heran jika Andi Pangerang dimaafkan. Lalu perbuatannya tidak dipreoses hukum.
"Ini mengancam membunuh dengan sadar dan angkuh minta dimaafkan?" ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum