Pengamat politik sekaligus akademisi, Rocky Gerung menyatakan cawe-cawe Presiden Jokowi di Pilpres 2024 dapat ditafsirkan bahwa ia ingin berbuat curang.
“Jelas diterangkan bahwa Pemilu itu adalah urusan partai politik bukan perusahaan presiden,” Rocky Gerung mengutip video yang diunggah di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (31/5/2023).
“Nah kalau presiden mau ikut campur untuk mengarahkan hasil akhir dari Pemilu artinya apa? Ya presiden ingin berbuat curang kan, itu hanya itu tafsirnya enggak ada tafsir lain,” tambahnya.
Ia menjelaskan, jika presiden mengatakan dirinya tidak akan netral pada Pilpres 2024 yang mana dilakukan untuk mencari penerusnya. Maka sebenarnya Jokowi sedang menunjukan ketidakmampuannya bersikap adil.
“Kalau presiden mengatakan saya tidak akan netral, itu jadi dasar kita menganalisis adalah ketidakmampuan presiden untuk bersikap adil,” katanya.
Ia jga menambahkan dalam UUD 1945 disebutkan bahwa pelaksanaan Pemilu harus berlandaskan pada asas Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil (Luber Jurdil). Sedangkan keberpihakan Jokowi berbanding terbalik dengan UUD 1945.
“Tidak netral artinya dia tidak akan bersikap adil, jadi buat apa ada Pemilu kalau dari awal Pemilu prinsipnya jurdil (jujur dan adil) tapi presiden sendiri nggak mau jurdil,” ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait: