Investasi adalah langkah bijak untuk melipatgandakan kekayaan, dan salah satu opsi yang banyak diminati adalah investasi di reksa dana karena dinilai lebih aman dibanding investasi saham langsung. Namun, setiap investor harus memperhatikan aspek-aspek yang harus dipelajari sebelum berinvestasi di reksa dana agar tidak salah langkah.
Genta Wira Anjalu, Chief Investment Officer (CIO) di PT Sinarmas Asset Management, menegaskan bahwa kunci utama dalam berinvestasi reksa dana adalah memahami tujuan atau target keuangan yang ingin dicapai di masa mendatang.
“Jika tujuan investasinya jangka pendek, maka sebaiknya jangan masuk ke reksa dana saham karena pergerakannya cukup volatil. Namun, bisa mempertimbangkan reksa dana seperti pendapatan tetap atau pasar uang,” jelas Genta, dikutip dari kanal Youtube Mirae Asset Sekuritas pada Selasa (26/9/2023).
Baca Juga: Produk Reksa Dana Kripto Terus Alami Aliran Keluar Selama 9 Minggu Terakhir
Selanjutnya, mengenali profil risiko investor. Investasi reksa dana memang memberikan potensi keuntungan yang tinggi dan menjanjikan. Namun, risikonya juga tetap ada karena fluktuasi pasar yang sulit untuk diprediksi dengan pasti.
“Profil risiko investor cukup unik dan tidak bisa digeneralisir. Misalnya, jika seorang investor merasa khawatir melihat pergerakan harga saham turun sedikit saja, maka sebaiknya tidak terlalu terpaku pada aset yang memiliki risiko tinggi,” imbuhnya.
Selain itu, menilai kinerja reksa dana dengan cermat. Mengamati kinerja masa lalu dan saat ini dari reksa dana akan memberikan gambaran tentang potensi pertumbuhan investasi di masa mendatang.
“Perlu melihat apakah reksa dana yang akan kita pilih konsisten atau tidak, serta membandingkannya dengan kinerja pesaingnya,” tambahnya lagi.
Terakhir, perhatikan rekam jejak dan pengalaman manajemen investasi. Genta menyarankan untuk pilih Manajer Investasi (MI) dengan pengalaman minimal tiga tahun karena memiliki jam terbang tinggi dan kompeten dalam mengelola investasi.
Genta juga mengingatkan para calon investor bahwa meskipun reksa dana menjanjikan peluang pertumbuhan kekayaan, tetapi tetap perlu berhati-hati dalam memilih aset kelas.
“Sebaiknya, berinvestasi dengan bijak dan kenali karakteristik aset kelas yang teman-teman pilih. Hati-hati karena banyak investasi yang menawarkan high return, sehingga banyak yang tergiur,” tegas Genta.
Lebih lanjut, Genta menekankan untuk melakukan diversifikasi dalam berinvestasi. Diversifikasi pada aset instrumen yang berbeda-beda sangat penting terutama ketika pasar sedang volatil.
“Setiap kelas aset memiliki siklusnya sendiri, oleh karena itu, diversifikasi adalah kunci untuk mengelola risiko dengan baik,” pungkasnya.
Baca Juga: Miliarder Mark Cuban Lebih Pilih Investasi Reksa Dana Dibandingkan Saham, Kenapa?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: