Hadiah untuk Pemda Berprestasi, Sri Mulyani Siap Kucurkan Insentif Fiskal Rp1,8 Triliun!

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memberikan insentif fiskal senilai Rp1,833 triliun kepada pemerintah daerah berprestasi. 

Sri Mulyani lalu merincikan, dana tersebut disalurkan sebanyak Rp750 miliar diberikan kepada 7 provinsi, 21 kota, dan 97 kabupaten yang berhasil mengakselerasi belanja daerah, dan 750 untuk diberikan kepada 7 provinsi, 21 kota, dan 97 kabupaten yg berhasil meningkatkan penggunaan Produk Dalam Negeri (PDN).

Baca Juga: Kesaksian Sri Mulyani Pertama Kali Menemui Jokowi: Dulu Walikota Penerima Insentif Fiskal...

Kemudian, sisanya, insentif Rp330 miliar diberikan kepada 24 kabupaten, 6 kota, dan 3 provinsi yang sukses mengendalikan inflasi periode ke-2. 

"Kami berharap bagi daerah-daerah yang terus memunculkan prestasi bisa menjadi inspirasi," kata Sri Mulyani, saat memberikan penghargaan kepada daerah penerima alokasi insentif fiskal tahun berjalan, di Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani juga menjelaskan bahwa insentif fiskal untuk pengendalian inflasi ini diberikan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 336 tahun 2023. 

Daerah dinilai berdasarkan sejumlah kategori, antara lain pelaksanaan upaya pengendalian inflasi, kepatuhan dalam penyampaian laporan secara harian, stabilitas harga pangan yang diukur melalui indeks pengendalian harga, dan percepatan realisasi belanja yang khusus mendukung kegiatan pengendalian inflasi di daerah.

Terakhir, Sri Mulyani berharap daerah penerima insentif fiskal bisa menggunakan dananya untuk pengendalian inflasi di masa selanjutnya. "Saya dapat informasi bahwa untuk daerah-daerah penerima itu beda-beda. Jadi hari ini dapat, 3 bulan lagi daerah lain yang dapat. Jadi kompetisinya cukup berjalan sangat baik," katanya. 

Sri Mulyani mengatakan, pihaknya siap mendukung pemda untuk meningkatkan prestasi kinerja, serta mendukung capacity building, training, termasuk memperbaiki local taxing power, dan digitalisasi.

Selain itu, Sri Mulyani juga berharap, insentif fiskal dapat memacu pemerintah daerah untuk konsisten mempercepat realisasi belanja dan menggenjot penggunaan PDN. Dengan begitu, kegiatan ekonomi di daerah bisa lebih menggeliat. 

Baca Juga: Bawa Ekonomi RI Tumbuh 5% Selama Tujuh Kuartal, Sri Mulyani & Airlangga Dapat PR Baru

"Kebijakan transfer ke daerah ini juga merupakan salah satu kebijakan pemerintah dalam mengoptimalkan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN) sebagai shock absorber," tutupnya.