Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jurus Prabowo Tangani Masalah Terorisme: Rakyat Tidak Boleh Kurang Makan

        Jurus Prabowo Tangani Masalah Terorisme: Rakyat Tidak Boleh Kurang Makan Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Calon Presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto mengungkapkan menghadirkan kesejahteraan untuk masyarakat adalah salah satu langkah menangani masalah terorisme di Indonesia.

        Hal ini Prabowo sampaikan untuk menjawab pertanyaan Panelis dialog terbuka yang diselenggarakan PP Muhammadiyah yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS), Jumat (24/11/23).

        Menteri Pertahanan itu mengungkapkan rakyat tidak boleh lagi merasakan kesulitan hidup. Dengan memperjuangkan nasib rakyat jadi lebih baik lagi, Prabowo optimistis masalah terorisme bisa diatasi.

        “Kita harus membawa kemakmuran ke seluruh rakyat kita, rakyat tidak boleh menghadapi keadaan kurang makan, tidak punya pekerjaan, dan tidak ada harapan masa depan,” ujar Prabowo dilihat live dari kanal Youtube TV Muhammadiyah, Jumat (25/11/23).

        Baca Juga: Ketimpangan Indonesia Makin Mengkhawatirkan, Anies Baswedan Beber Hal Mencengangkan!

        “Kita harus hilangkan kemiskinan dari Indonesia, Insya Allah kita akan hilangkan radikalisme kalau kita bisa membawa hasil nyata ke rakyat kita,” tambahnya.

        Prabowo mengatakan demikian karena ia menilai munculnya terorisme ada kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat.

        Menurut Prabowo, ketika kesejahteraan tak bisa dirasakan masyarakat, maka ada pihak yang merasa putus asa dan berpikiran lakukan perlawanan dengan cara ekstrem.

        Prabowo menilai keputusasaan yang dirasakan masyarakat rentan disusupi pihak-pihak tertentu untuk diberikan pemahaman ekstrem.

        “Menurut saya masalah terorisme, radikalisme, ekstremisme muncul dan subur di saat sebagian rakyat kita putus asa,” jelasnya.

        “Sebagian kalau sudah hilang harapan soal masa depan biasanya penghasut lebih mudah. Orang tidak punya harapan dan merasa diperlakukan dengan tidak adil itu adalah lahan subur untuk terorisme, itu keyakinan saya,” tambahnya.

        Baca Juga: Investor Asing Belum Ada di IKN, Jokowi: Masa Satu Saja Ndak Ada...

        Untuk diketahui, dialog yang difasilitas PP Muhammadiyah ini dilakukan 3 hari dimulai dari pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pada Rabu (24/11/23) di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Kamis (25/11/23) di Universitas Muhammadiyah Jakarta, dan terakhir Prabowo yang tidak didampingi Gibran pada hari terakhir.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: