Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Revolusi Teknologi Retail - Bagaimana Menghadirkan Pengalaman Terintegrasi Terbaik di Toko

        Revolusi Teknologi Retail - Bagaimana Menghadirkan Pengalaman Terintegrasi Terbaik di Toko Kredit Foto: Red Hat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tingginya harapan pelanggan dan dinamika perubahan pasar mendorong peningkatan penerapan teknologi retail. Diakselerasi oleh pandemi, peretail, restoran dan supermarket harus mengubah model bisnis untuk memberikan pilihan-pilihan seperti penjemputan barang (curbside pickup) dan e-commerce. Upah pekerja juga naik, namun biaya teknologi inti menurun, terutama yang berada di edge

        Namun yang paling jelas salah satunya adalah AI. AI adalah bagian penting dari transformasi retail, mulai dari self-checkout hingga manajemen inventaris dan banyak lagi. Namun peretail jangan sekadar “mengaktifkan AI” di toko mereka. Mereka harus mengimplementasikan platform enterprise tunggal untuk komputasi edge yang akan mendukung AI dan teknologi penting lainnya dalam strategi transformasi mereka. Demikian yang disampaikan oleh Shobhan Lakkapragada, Senior Director of Product Management, Edge Computing, Red Hat.

        Lebih lanjut Shobhan mengungkapkan, Ini berarti peretail mulai menjajaki solusi baru untuk membantu menghadirkan pengalaman belanja pelanggan yang lebih efisien dan terpersonalisasi, termasuk:

        ● Pengalaman berbelanja secara fisik dan online yang nyaman, mulai dari visibilitas inventory yang lebih baik dan real time, serta opsi personalisasi yang lebih mendalam untuk mempercepat pengiriman dan lainnya;

        ● Generasi baru layout toko untuk membuat belanja di toko menjadi lebih cepat dan lebih nyaman, baik untuk melihat-lihat barang di toko, atau mengambil barang dari pembelian online;

        ● Pengalaman self-checkout yang lebih baik di mana pelanggan bisa mengambil barang mereka dan pergi;

        ● Solusi pencegahan kehilangan yang modern untuk mengurangi risiko dan dampak ‘penyusutan’ karena pencurian dan kekerasan.

        “Komputasi edge bisa membantu peretail meningkatkan pengalaman konsumen secara drastis. Hasilnya, kita melihat peretail, termasuk pelanggan Red Hat, berinvestasi di tiga area inti: modernisasi point of sale (POS), computer vision, dan otomatisasi gudang.”

        Inovasi terbuka Red Hat menghadirkan pengalaman “in store” modern

        Banyak pelanggan menerapkan solusi modern yang didorong oleh AI dan computer vision dari independent software vendors (ISVs) untuk meningkatkan pengalaman self-checkout konsumen mereka, dengan pengalaman yang lebih user-friendly ketimbang sekadar memindai barcode. Ini artinya pelanggan bisa mengambil barang, meletakkannya dalam keranjang, dan melangkah keluar tanpa harus “check out” atau menunggu di antrian untuk membayar. Sama halnya dengan aplikasi berbasis AI yang bisa membantu menganalisis footfall untuk memahami perilaku konsumen, dan solusi loss prevention modern yang tidak mengandalkan RFID atau security tag yang ditempelkan pada barang.

        Untuk menerapkan tipe-tipe aplikasi seperti ini, peretail membutuhkan platform pengembangan aplikasi enterprise modern untuk server dalam toko yang terhubung ke aplikasi core mereka di hybrid cloud. Red Hat OpenShift dan Red Hat OpenShift AI membantu pelanggan mendeploy aplikasi ini – baik yang dikembangkan sendiri atau dibangun dengan ISV – pada platform tersebut.

        “Kami baru-baru ini mengumumkan ketersediaan Red Hat Device Edge. Red Hat Device Edge menyediakan platform yang lebih konsisten yang dirancang untuk lingkungan dengan sumber daya terbatas, terutama yang membutuhkan komputasi untuk perangkat kecil di perangkat edge. Hal ini menjadikannya solusi ideal untuk sistem POS retail. Red Hat Device Edge menggabungkan MicroShift, sebuah proyek komunitas open source yang enterprise-ready dan disupport oleh Red Hat dalam pendistribusiannya, dengan Red Hat Enterprise Linux dan Red Hat Ansible Automation Platform untuk pengelolaan Day 1 dan Day 2 yang lebih konsisten pada ratusan hingga ribuan situs dan perangkat.”

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sufri Yuliardi
        Editor: Sufri Yuliardi

        Bagikan Artikel: