Dukung Ekosistem Berkelanjutan, Tiga Penghargaan Diborong Pertamina Geothermal (PGEO)

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) sukses mendapatkan tiga penghargaan sekaligus di Bisnis Indonesia Corporate Social Responsibility Awards (BISRA) 2024. Tiga Platinum Champion dari ajang tersebut menjadi bukti ekosistem berkelanjutan yang pihaknya jalankan di Indonesia.

Direktur Operasi PGEO, Ahmad Yani mengatakan pihaknya akan terus berkomitmen menjaga operasi bisnisnya dalam koridor ekonomi berkelanjutan serta memberikan manfaat untuk masyarakat dan negara dari Indonesia.

Baca Juga: Pertamina Geothermal (PGEO) Dukung Survei Gravitasi untuk Pembangunan Lebih Aman

"PGEO berkomitmen untuk terus menjaga prestasi dan memastikan operasi yang berlangsung sesuai dengan nilai-nilai keberlanjutan,” ujarnya dilansir Senin (01/07/2024).

Adapun tiga penghargaan ini diterima oleh perusahaan atas inovasinya dalam tiga wilayah operasionak yakni PGEO Area Ulubelu, PGEO Area Kamojang, dan PGEO Area Lahendong.

Pertama, Program Eloc Berseri PGE Area Ulubelu dinilai mampu merubah pola pikir warga yang sebelumnya perambah dan pemburu hutan, menjadi pelestari lingkungan hutan melalui peningkatan ekonomi berupa pengembangan unit-unit usaha yang memanfaatkan hasil hutan bukan kayu (HHBK).

Kedua, Program Canaya Geothermal Coffee PGEO Area Kamojang dinilai membantu pengeringan biji kopi dengan pemanfaatan panas bumi secara langsung (direct-use geothermal) di Geothermal Dryhouse.

Metode ini merupakan inovasi baru yang berperan dalam proses pengeringan yang 75% lebih efektif dan efisien dimana pengeringan dapat berlangsung selama 24 jam dengan suhu ruang yang dibuat senatural mungkin untuk menjaga cita rasa Kopi Arabika Kamojang.

Baca Juga: Pertamina Geothermal (PGEO) Borong Empat Penghargaan di APQ Awards 2024

Ketiga, Program Setor Jo PGEO Area Lahendong dinilai berhasil mengolah limbah organik menjadi eco-enzym serta limbah anorganik menjadi ecobrick yang dijadikan sofa, sehingga memiliki nilai ekonomi. Program ini juga banyak melibatkan masyarakat rentan seperti perempuan dan penyandang difabel dalam kegiatannya.